Menuju konten utama

Jokowi: Vaksin Indovac Bisa Diproduksi hingga 120 Juta Dosis

Indovac merupakan vaksin produksi anak negeri yang diproses mulai dari hulu ke hilir di Bio Farma.

Jokowi: Vaksin Indovac Bisa Diproduksi hingga 120 Juta Dosis
Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya saat peringatan Hari SumpahPemuda ke-93 secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (28 /10). FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden.

tirto.id - Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan vaksin COVID-19 Indovac yang diproduksi PT Bio Farma. Ia menargetkan Indonesia bisa memproduksi vaksin tersebut hingga ratusan juta dosis apabila diperlukan.

"Mulai hari ini, kita bisa memproduksi vaksin Covid sendiri dengan kapasitas di tahun ini nanti kurang lebih 20 juta. Tadi Pak Dirut menyampaikan, tahun depan bisa 40 juta, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin," ujarnya saat peresmian di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Jokowi menuturkan peresmian vaksin Indovac buatan dalam negeri adalah buah kerja keras seluruh pihak. Kepala negara menyebut butuh waktu satu setengah tahun hingga akhirnya bisa diproduksi massal.

Jokowi berharap Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN terus mendorong PT Bio Farma mewujudkan kemandirian vaksin di tanah air. Dengan begitu maka Indonesia juga bisa mendapatkan nilai lebih dari produksi tersebut.

"Jadi Pak Menteri BUMN, Pak Menkes, dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian berdikari betul dalam urusan vaksin," ujar Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi bercerita bahwa Bio Farma selaku produsen bisa memproduksi tiga miliar dosis vaksin yang diekspor ke 153 negara.

"Kita Bio Farma ini adalah produsen yang masuk produsen vaksin yang masuk lima besar dunia dan memproduksi bermacam-macam vaksin baik itu vaksin polio, difteri, meningitis, flu, campak, dan yang terakhir yang kita resmikan pada hari ini adalah vaksin Covid dan kita beri nama Indovac," ucapnya.

Menteri BUMN Erick Thohir menyanggupi permintaan Jokowi terkait penciptaan kemandirian kesehatan di Indonesia. Erick menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan terus mendorong kerja sama sejenis.

"Ini baru langkah awal, kami terus mendorong kerja sama-kerja sama serupa, seperti kemarin yang ditandatangani juga di Inggris, dengan ProFactor. Jadi mirip tentu seperti yang kita lakukan hari ini, kita kerja sama R&D-nya tapi tentu lisensinya, merknya punya kita, dan memproduksi di kita," kata Erick dikutip dari laman resmi Setkab.

Erick menambahkan, pihaknya bersama Menteri Kesehatan menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi pandemi atau penyakit yang mungkin terjadi.

"Dengan ProFactor, kemarin kita menandatangani yaitu vaksin hemofilia yaitu kekentalan darah, dan ini kita menjadi hubnya produksi untuk vaksin dunia. ProFactor akan mendistribusikan ke Eropa dan Amerika, tetapi Indonesia tentunya untuk Asia, Afrika, dan lain-lain. Inilah contoh kerja sama yang terus kita dorong ke depan," jelas Erick.

Lebih lanjut, Erick menyampaikan bahwa pihaknya tengah mendorong konsolidasi ekosistem kesehatan, mulai dari riset dan pengembangan (R&D), produksi atau manufacturing, hingga distribusi dan retail yang didukung oleh kemajuan teknologi.

"Kita punya cita-cita, di tahun 2027 ini tentu dorongan bagaimana ekosistem kesehatan ini bisa mencapai angka Rp94 triliun, yaitu 25 persen dari pangsa pasar. Ini penting kita lakukan," tandas Erick.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan vaksin Indovac merupakan vaksin produksi anak negeri yang diproses mulai dari hulu ke hilir di Bio Farma. Honesti berharap pengembangan vaksin di dalam negeri ini dapat menjadi suatu milestone bagi Indonesia untuk berdikari dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

"Indonesia sanggup, kita bisa, dan juga dari sisi kualitas, dari sisi keamanan ini sangat memenuhi persyaratan berdasarkan hasil uji klinis yang kita lakukan. Kami berharap ini Bio Farma bisa menjadi semangat bagi kami untuk terus berinovasi memberikan produk-produk yang sangat dibutuhkan untuk penanganan dan untuk membentuk ketahanan kesehatan di Indonesia seperti yang diamanatkan oleh Presiden," tutup Honesti.

Baca juga artikel terkait VAKSIN INDOVAC atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky