Menuju konten utama

Jokowi Tunjuk Luhut jadi Ketua Tim Gernas BBI, BMI Beri Catatan

BMI menyoroti penunjukan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Tim Gernas BBI karena ia merangkap 5 jabatan sekaligus.

Jokowi Tunjuk Luhut jadi Ketua Tim Gernas BBI, BMI Beri Catatan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pengarahan pada peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Ragam Aceh Ikan vs Kopi di Banda Aceh, Aceh, Rabu (8/9/2021). ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). BBI merupakan gerakan untuk memperkuat branding produk-produk UMKM di dalam negeri dan memperluas akses pasar melalui penjualan digital.

Dengan demikian, Luhut kini memiliki lima jabatan yang diemban sekaligus, yaitu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Wakil Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Koordinator PPKM Jawa-Bali, Ketua Dewan Pengarah Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional, dan Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Luhut sebelumnya juga pernah ditunjuk Jokowi untuk mengisi kekosongan pada sejumlah jabatan menteri, yaitu sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Perhubungan.

Ketua Umum DPN Bintang Muda Indonesia (BMI) Farkhan Evendi mengatakan, sejumlah jabatan yang diberikan Jokowi kepada Luhut menimbulkan tanda tanya, karena masih banyak kandidat lain yang mumpuni untuk mengisi jabatan yang diberikan ke Luhut.

"Masih banyak kandidat dan calon yang bisa mengisi jabatan itu, kenapa lagi-lagi Luhut, ini yang dipertanyakan banyak orang,” ucap Farkhan dalam keterangan tertulis, Selasa (21/9/2021).

Farkhan menyatakan penunjukan jabatan memang merupakan hak prerogatif presiden, namun melihat jabatan yang diemban Luhut sudah cukup banyak tentu hal ini harus dipertimbangkan presiden.

“Kalau kerjaannya banyak, nanti dikhawatirkan tidak fokus dan tidak maksimal terhadap kerjaan yang ditangani, sehingga malah justru akan menjadi acak-acakan,” kata Farkhan.

Farkhan pun meminta Jokowi untuk mempertimbangkan ketika akan menunjuk jabatan seseorang. Apalagi jabatan yang sedang diembannya lebih dari dua atau tiga.

“Rangkap jabatan bisa menimbulkan banyak persoalan, selain tidak maksimal dalam bekerja juga mengganggu tugas-tugas pokok dalam menjalankan berbagai program sebagai menteri,” kata Farkhan.

Meski Luhut memiliki segudang pengalaman, tapi Farkhan mengatakan bahwa merangkap banyak jabatan tidaklah mudah. Pertanggungjawabannya bukan saja kepada presiden, tapi kepada masyarakat.

“Masyarakat juga akan mengira Pak Luhut kemaruk jabatan, meskipun itu yang memberikan Jokowi,” kata dia.

Baca juga artikel terkait BANGGA BUATAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Maya Saputri