Menuju konten utama

Jokowi: Tol Pekanbaru-Dumai Dilengkapi 6 Tempat Terowongan Gajah

Jokowi ingin pembangunan infrastruktur di Indonesia tetap memerhatikan kelestarian lingkungan dan keberlangsungan hidup satwa liar.

Jokowi: Tol Pekanbaru-Dumai Dilengkapi 6 Tempat Terowongan Gajah
Kendaraan rombongan Forkopimda Riau melintas di Jalan tol Pekanbaru-Dumai saat meninjau langsung pembangunan dan kesiapan tol Pekanbaru-Dumai di Pekanbaru, Riau, Sabtu (4/7/2020). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/wsj.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menyebutkan Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan terowongan untuk perlintasan gajah. Lewat terowongan gajah ini, Jokowi ingin pembangunan infrastruktur di Indonesia tetap memerhatikan kelestarian lingkungan dan keberlangsungan hidup satwa liar.

Hal itu disampaikan Jokowi setelah mengecek perlintasan gajah di KM 12 ruas tol Pekanbaru-Dumai, Kamis (5/1/2023).

“Saya terus mengingatkan mengenai pentingnya juga memperhatikan lingkungan, seperti yang kita bangun Jalan Tol Pekanbaru-Dumai misalnya, ada terowongan untuk lintasan gajah sebanyak enam tempat,” kata Jokowi setelah meninjau perlintasan ganjah di Siak, Riau.

Jokowi mengklaim pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai tidak mengganggu perlintasan salah satu satwa yang dilindungi, yaitu gajah sumatra. Ia memastikan hal itu tidak hanya dilakukan di Riau, tetapi juga di tempat lainnya

“Saya kira beberapa tempat memang kita membangun terowongan-terowongan, lintasan untuk hewan-hewan yang dilindungi tersebut,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S Hasibuan mengatakan terowongan gajah ini merupakan langkah adaptasi atas pembangunan ruas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai.

Jalan tol tersebut membelah habitat gajah di dua kota dan dua kabupaten dengan total populasi sebanyak 76 ekor.

“Kami dari Balai Besar KSDA Riau bekerja sama bersama Hutama Karya untuk membuat terowongan gajah sehingga gajah itu pergerakannya tidak terganggu,” kata Genman.

Baca juga artikel terkait GAJAH SUMATRA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan