Menuju konten utama
Pesta Ngunduh Mantu Jokowi

Jokowi Titip Petuah Lewat Empat Pantun untuk Kahiyang dan Bobby

Presiden Jokowi memberikan petuah untuk kedua mempelai dalam empat pantun yang disampaikan di puncak pesta adat Mandailing, hari ini.

Jokowi Titip Petuah Lewat Empat Pantun untuk Kahiyang dan Bobby
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (depan, kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat "Mangalo-alo Mora" pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Medan, Jumat (24/11/2017). ANTARA FOTO/Septianda Perdana.

tirto.id - Dalam puncak pesta adat ngunduh mantu, Presiden Joko Widodo memberikan nasihat atau ajar poda kepada putrinya Kahiyang Ayu Siregar dan menantunya Bobby Afif Nasution, di kompleks perumahan Bukit Hijau Regency Taman Setia Budi, Medan, Sabtu (25/11/2017).

"Sebagai orang tua, saya juga akan memberikan ajar poda sebagai bekal bagi Ananda berdua dalam menjalani kehidupan ke depan. Ananda Bobby dan Kahiyang, dalam rangkaian upacara adat tadi, Ananda berdua telah menerima banyak nasihat dari para tetua adat dan keluarga," kata Presiden Jokowi, yang menyampaikan nasihat setelah Ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar menyampaikan nasihatnya.

"Ananda berdua mempunyai kewajiban untuk saling menyayangi, saling mencintai, saling menghormati, dan saling menjaga tanggung jawab masing-masing," kata Jokowi.

Kepada putri dan menantunya, ia mengatakan bahwa tanggung jawab keduanya juga mencakup tanggung jawab sosial kepada keluarga, kepada masyarakat, kepada agama, serta kepada bangsa dan negara.

"Kita diajarkan Holong do maroban domu, domu maroban parsaulian, kasih sayang membawa persatuan, persatuan membawa kebaikan bersama," tambahnya.

Petuah Presiden itu pun diungkapkan dalam empat pantun.

"Pantun hangoluan, teas hamatean. Untuk hidup bahagia harus menjaga sopan santun. Jika tidak menjaga sopan santun, maka malapetaka akan datang," kata Presiden.

Pantun keduanya, suan tobu di bibir, dohot di ate-ate, artinya manis bukan hanya di mulut, tetapi juga di hati. Kebaikan yang dikatakan juga kebaikan yang dilakukan dengan sepenuh hati.

"Yang ketiga, tangi di siluluton, inte di siriaon. Jika ada kemalangan, walaupun tidak diundang, kita wajib berupaya untuk datang dan menolong. Namun demikian, jika ada kegembiraan, kita hanya wajib datang kalau diundang," kata Presiden yang disambut dengan tepuk tangan para undangan.

Pantun keempatnya, bahat disabur sabi, anso adong salongon, yang artinya kalau kita banyak menanam, maka kita akan banyak memetik hasilnya.

"Artinya, banyak-banyaklah berbuat kebaikan, agar Ananda memetik kebahagiaan," ungkap Presiden yang disambut dengan horas oleh keluarga yang hadir di tempat acara.

Presiden juga mengucapkan terima kasih atas penerimaan, keramahtamahan, dan sambutan yang luar biasa kepada dia dan keluarga, termasuk pemberian marga Siregar kepada putrinya, Kahiyang Ayu.

"Saya yakin persaudaraan kita akan terus berlanjut dan membawa berkah kepada kita semuanya, kepada masyarakat, kepada bangsa dan negara," tambah Presiden.

Presiden menyampaikan nasihatnya setelah Bobby dan Kahiyang "mangupa-upa" (diberikan makanan) dan mendapat gelar adat yang di dalamnya berisi nasihat dan doa.

Baca juga artikel terkait PERNIKAHAN KAHIYANG-BOBBY

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri