Menuju konten utama

Jokowi Terpilih Kembali, Investor Tunggu Susunan Menteri Ekonomi

Usai Jokowi terpilih kembali sebagai Presiden RI, investor saat ini menantikan susunan kabinet dan tim ekonomi yang akan mendukung pemerintahannya.

Jokowi Terpilih Kembali, Investor Tunggu Susunan Menteri Ekonomi
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan K.H. Ma'ruf Amin (kanan) tiba di kantor KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.

tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilu 2019. Jokowi sebagai presiden terpilih akan melanjutkan pemerintahannya pada periode kedua hingga 2024.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan saat ini terpilih kembalinya Jokowi belum akan memberi dampak ekonomi yang cukup signifikan. Ia menjelaskan bahwa investor saat ini menantikan susunan kabinet dan tim ekonomi yang akan berdiri dibalik bekas Wali Kota Solo itu.

“Sebagian investor lebih concern soal susunan kabinet atau tim ekonomi. Menteri lebih penting karena kebijakan teknisnya langsung dirasakan investor dan pelaku usaha,” ucap Bhima saat dihubungi reporter Tirto pada Senin (1/7/2019).

Bhima menambahkan,”ini pentingnya perombakan total tim ekonomi yang akan terjadi sebelum Oktober 2019.”

Menurut Bhima, saat ini setidaknya ada lima kementerian atau lembaga (K/L) yang perlu segera diumumkan penggantinya. Ia menyebutkan mereka adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Itu yang urgent diganti sebelum Oktober 2019,” ucap Bhima.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal pun juga menyoroti pentingnya tugas kementerian itu. Pasalnya, 5 tahun ke depan, Faisal menuturkan Jokowi memiliki tugas membenahi neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia yang masih defisit.

Sementara sisanya, kata Faisal, memang sudah berada di level penanganan yang baik. Misalnya pertumbuhan inflasi, tingkat kemiskinan, pengangguran terbuka, dan nilai tukar.

“Yang lain bagus. Tapi soal neraca perdagangan dan pembayaran ini PR [pekerjaan rumah] 5 tahun ke depan,” ucap Faisal saat dihubungi reporter Tirto pada Senin (1/7/2019).

Baca juga artikel terkait NERACA PEMBAYARAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri