Menuju konten utama

Jokowi Tegaskan Polri Tak Boleh Kalah dengan Ormas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Polri jangan raggu dalam hal bertindak untuk penegakan hukum yang tegas terhadap organisasi apapun.

Jokowi Tegaskan Polri Tak Boleh Kalah dengan Ormas
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) berjabat tangan dengan Prajurit TNI seusai memberikan arahan terkait pengamanan demonstrasi 4 November, di Jakarta, Senin (7/11). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Sebagai institusi besar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diimbau untuk tidak ragu dalam bertindak ataupun merasa kalah baik dengan kelompok kecil, organisasi-organisasi, maupun para tokoh dalam menegakkan hukum.

"Jangan ragu dalam hal bertindak untuk penegakan hukum yang tegas, tidak boleh institusi sebesar Polri ragu atau kalah apalagi terhadap kelompok kecil, organisasi-organisasi apapun, tokoh-tokoh siapapun," kata Presiden Jokowi saat memberi pengarahan kepada 602 Perwira Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Presiden mengatakan dengan penegakan hukum yang jelas dan tegas akan membuat negara kuat dan itu semua terletak di tangan Polri. "Negara harus kuat, marwah institusi Polri harus dijaga, marwah negara harus dijaga. Oleh sebab itu saya ingin mengingatkan penegakan hukum yang jelas, yang tegas harus dilakukan," tegas Jokowi.

Negara Indonesia adalah negara yang besar karena memiliki 17 ribu pulau, ratusan suku, ratusan bahasa lokal, 516 kabupaten/kota, demikian Jokowi mengingatkan. "Polri sebagai institusi yang besar karena memiliki 430 ribu anggota, sebagai institusi yang besar sekali, maka jangan ragu dalam hal bertindak untuk penegakan hukum yang tegas," kata Presiden.

Sebagaimana Antara melaporkan, dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Polri atas kewaspadaan, solidaritas serta sikap profesionalisme dalam mengamankan demonstrasi pada 4 November lalu sehingga berjalan damai sampai Magrib.

"Saya ingin menyampaikan rasa simpati yang dalam kepada anggota Polri dan TNI yang menjadi korban kekerasan dalam menjalankan tugas saat itu," kata Jokowi.

Presiden mengatakan adanya korban dari pihak kepolisian sebanyak 18 anggota yang luka terkena bambu rucing, panah, perlu adanya penegakan hukum. "Saya kira hal seperti ini yang juga perlu diselesaikan dengan penegakan hukum yang tegas," kata Presiden.

Jokowi juga mengevaluasi dalam menghadapi unjuk rasa yang besar, seperti pada 4 Novenber 2016 lalu, perlu dibekali informasi yang akurat jumlah pengunjuk rasa, sehingga pasukan yang disiapkan sesuai kebutuhan.

Baca juga artikel terkait POLRI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari