Menuju konten utama

Jokowi Singgung soal Mitra Setara di Pidato KTT ASEAN-Uni Eropa

Presiden Jokowi mendorong adanya kesetaraan dalam kemitraan antara negara ASEAN dengan Uni Eropa.

Jokowi Singgung soal Mitra Setara di Pidato KTT ASEAN-Uni Eropa
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Belgia, Selasa 13/12/2022. foto/biro setpres/layli rachef

tirto.id -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong adanya kesetaraan dalam kemitraan antara negara ASEAN dengan Uni Eropa. Ia menilai bahwa prinsip kemitraan tidak boleh ada yang beranggapan bahwa salah satu pihak lebih hebat daripada pihak lain.

“Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa 'my standard is better than yours'," kata Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada acara pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, 14 Desember 2022.

Jokowi menuturkan, Asia Tenggara saat ini telah menjadi economic powerhouse. Ia meyakini, Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan. “Dengan demikian kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan,” ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, September tahun 2022 ini, ASEAN-Uni Eropa Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN. Sekitar 63% responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.

“69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam 2 tahun ke depan dan 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya,” jelas eks Wali Kota Solo itu.

Untuk itu, Jokowi mendorong kemitraan yang setara dan saling menguntungkan. “Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara,” jelas Jokowi.

Di saat yang sama, Jokowi menyampaikan dua hal penting dalam peringatan 45 tahun hubungan ASEAN-Uni Eropa.

Pertama, Presiden Jokowi menyerukan kemitraan ASEAN-UE harus berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang inklusif. Di tengah ancaman resesi, Jokowi mendorong kebijakan yang mempermudah perdagangan dan investasi. Jokowi lantas menyampaikan pandangannya terhadap proposal Regulasi Deforestasi Uni Eropa yang justru berpotensi menciptakan hambatan.

“Indonesia ingin menekankan bahwa pembangunan yang inklusif dan bernilai tambah akan mendukung ketahanan ekonomi dunia secara berkeadilan. Dalam kaitan inilah Indonesia akan terus membangun industri hilirisasi,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan hanya dengan hilirisasi, Indonesia dapat melakukan lompatan kesejahteraan dan mendorong pembangunan yang lebih inklusif.

Kedua, Jokowi mendorong kemitraan ASEAN-UE harus membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa Krisis energi adalah sebuah keniscayaan, tetapi transisi energi harus dilakukan secara berkeadilan.

“Saya menghargai dukungan Uni Eropa terhadap Bali Energy Transition Roadmap yang dihasilkan KTT G20 bulan lalu. Kemitraan ASEAN-UE harus memobilisasi pembiayaan dan alih teknologi ramah lingkungan dan memperkuat ekosistem pengembangan energi baru terbarukan,” ucap Presiden Jokowi.

Jokowi pun mendorong Kemitraan ASEAN-Uni Eropa untuk bekerja sama demi masa depan ASEAN, Uni Eropa dan dunia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.

“Kerja sama yang didasari prinsip kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan,” jelas Presiden Jokowi.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN JOKOWI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri