Menuju konten utama

Jokowi Singgung Lockdown saat Warga Mulai Abai Prokes

Jokowi menyinggung beberapa negara yang melakukan lockdown karena penyebaran virus corona yang masif dan warga yang abai protokol kesehatan.

Jokowi Singgung Lockdown saat Warga Mulai Abai Prokes
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). foto/Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

tirto.id - Presiden Joko Widodo berbicara soal lockdwon atau karantina wilayah dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Jokowi menyinggung soal lockdown lantaran sudah banyak negara yang melakukannya saat penyebaran COVID-19 semakin tinggi.

"Kita tahu dua hari yang lalu, tiga hari yang lalu, Bangkok lockdown, Tokyo dinyatakan dalam keadaan darurat, London juga di-lockdown, kemudian juga di seluruh Inggris juga di-lockdown karena penyebaran COVID-19 yang sangat eksponensial," kata Jokowi, Rabu (6/1/2021).

Jokowi mengaku mendapati survei yang menunjukkan bahwa motivasi untuk disiplin terhadap protokol kesehatan di kalangan masyarakat mulai berkurang.

Oleh karena itu, Jokowi lalu mengingatkan kembali untuk menegakkan protokol kesehatan di lapangan. Ia ingin agar pendekatan 3T (testing, tracing dan treatment) serta 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) terus digencarkan di tengah gelombang kasus COVID-19 yang melanda di dunia.

"Oleh sebab itu kita harus bekerja keras, kerja mati-matian agar 3T, 3M itu betul-betul bisa kita lakukan di lapangan, sekali di lapangan," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan strategi Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19 ini tetap sama yaitu yang pertama urusan penanganan kesehatan. Kemudian, masalah perlindungan sosial yang menjadi fokus perhatian. Selanjutnya ketiga masalah yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi.

"Kunci bagi pemulihan ekonomi, kuncinya adalah bagaimana kita bisa bekerja keras dalam rangka bisa menghentikan dan mengendalikan COVID-19," tutur Jokowi.

Menko Perekonomian Airlangga Hartato pun sempat melaporkan tentang kondisi kenaikan kasus. Dalam laporan tersebut, Airlangga menyebut ada kenaikan zona risiko di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ia pun mengaku ada kenaikan kasus mingguan.

"Memang telah terjadi kenaikan kasus per minggunya dimana yg biasanya di bulan desember ini sudah naik di bulan desember 48.434 kemudian sampai dengan tanggal 4 sudah naik ke 51.986," kata Airlangga.

Terpisah, Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelite Runtuwene meminta pemerintah mengambil langkah yang lebih konkret, daripada hanya sekadar mengimbau melakukan 3 M. Salah satu kebijakan yang bisa diambil, kata dia, adalah lockdown parsial.

Kebijakan seperti itu, kata Felly, perlu dilakukan karena penularan Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

“Perlu penanganan yang tidak biasa. Sudah tidak bisa dengan hanya imbauan 3M lagi, tapi pemerintah harus melakukan lompatan. Misalnya, dengan lockdown parsial,” kata Felly lewat keterangan tertulisnya yang diterima wartawan Tirto, Rabu (6/1/2021) siang.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto