Menuju konten utama

Jokowi Sebut Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat karena Digitalisasi

Menurut Jokowi, masyarakat tidak lagi gemar berbelanja barang tetapi cenderung melakukan pengeluaran untuk berwisata dan menikmati hiburan.

Jokowi Sebut Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat karena Digitalisasi
Wisatawan asing berfoto selfie bersama penari di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/3/2017) malam. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut digitalisasi ekonomi sebagai penyebab dari perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini. Menurut Jokowi, masyarakat tidak lagi gemar berbelanja barang melainkan cenderung melakukan pengeluaran untuk hal-hal yang menambah pengalaman seperti berwisata dan menikmati hiburan.

“Bukan lagi barang-barang mewah atau bermerek. Yang membuat orang bergengsi adalah pengalaman yang diunggah, petualangan dan kenang-kenangan,” ujar Jokowi saat membuka acara “Kompas 100 CEO Forum” di Raffles Hotel, Jakarta pada Rabu (29/11/2017) pagi.

Jokowi sendiri lantas mengacu pada data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan catatan BPS, konsumsi masyarakat terhadap hotel dan restoran pada kuartal II dan III 2017 berturut-turut sebesar 5,86 persen dan 5,52 persen. Adapun angka tersebut memang tidak seiring dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal II dan III 2017 yang hanya sebesar 4,95 persen dan 4,93 persen.

Oleh karena itu, Jokowi pun menilai sektor pariwisata dan gaya hidup di daerah sangat besar peluang bisnisnya. “Sekarang orang ke mana-mana yang penting adalah selfie, wefie. Lalu langsung diunggah ke Facebook, grup WhatsApp, Instagram, Twitter,” ucap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi berpendapat pesatnya pertumbuhan ekonomi digital harus diimbangi dengan infrastruktur yang memadai. Masih dalam kesempatan yang sama, Jokowi sempat memamerkan sejumlah hasil infrastruktur yang digagas dan selesai selama periode kepemimpinannya. Di antaranya seperti Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo dan Bandar Udara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara.

“Puluhan tahun kita bicara potensi daerah. Tapi yang berbeda sekarang, infrastruktur membuat daerah semakin mudah dijangkau,” ujar Jokowi lagi.

Selanjutnya, Jokowi menyampaikan kalau tren ekonomi digital tak lepas dari faktor globalisasi. Jokowi sendiri mengklaim bahwa setidaknya ada ratusan juta orang di Asia Pasifik yang saat ini bergerak menuju ke tingkatan kelas menengah global.

“Yang membedakan kelas menengah dan bawah, ada pada gaya hidup, khususnya gaya hidup digital. Begitu penghasilan tembus ke kelas menengah, yang mereka lakukan adalah jalan-jalan,” kata Jokowi.

Sampai dengan akhir tahun ini, Jokowi memprediksi jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia bakal meningkat 25 persen secara year-on-year. Tak hanya itu, penanaman modal asing ke sektor pariwisata juga diklaim naik 35 persen ketimbang tahun lalu.

“Dua tahun lalu saya bilang ekonomi kita pelan-pelan membaik, banyak yang nggak percaya. Semoga sekarang sudah percaya, karena momentum ekonomi kita sudah baik,” ungkap Jokowi.

Baca juga artikel terkait KONSUMSI MASYARAKAT atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari