Menuju konten utama

Jokowi Sebut Bandara Kulon Progo Diramalkan Leluhur

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa leluhur di Yogyakarta sudah meramalkan adanya bandara besar di Kulon Progo. Sebelum meresmikan peletakan batu pertama, Presiden membacakan sabda leluhur terkait keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta.

Jokowi Sebut Bandara Kulon Progo Diramalkan Leluhur
Presiden Joko Widodo (kanan). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta baru yang akan dibangun di Kulonprogo menurut Presiden Joko Widodo sudah diramalkan oleh leluhur bangsa Indonesia.

Sebelum meresmikan acara bertajuk Babat Alas Nawung Kridha di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Jumat (27/1/2017), Presiden Jokowi membacakan sabda leluhur terkait keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta.

"Dan memang sabda leluhur di Yogyakarta ini tadi saya baca di depan, memang leluhur kita sudah melihat bahwa di Kulon Progo nanti akan ada bandara besar," kata Presiden sebagaimana dilansir dari Antara.

Mantan Walikota Solo itu pun membacakan sabda leluhur yang dikutipnya dari kitab kuno berlatar Jawa.

"Sesuk ning tlalah kene bakal ono wong dodolan cau nang awang-awang. Tlalah Temon iki bakal dadi susuhe kinjeng wesi. Tlatah sak lor kidul gunung jeruk bakal dadi kutho. Glagah bakal dadi mercusuaring bawono," sebut Presiden.

Terjemahan singkat dari sabda leluhur yang dibacakan Presiden itu yakni: “Suatu saat ini di wilayah ini akan ada orang berjualan cingcau di angkasa. Wilayah Temon ini akan menjadi sarang burung besi. Wilayah utara dan selatan Gunung Jeruk akan menjadi kota (besar). Glagah akan menjadi mercusuar bagi dunia.”

"Apa yang kita lakukan sekarang ini babat alas nawung kridha memang keputusan yang harus diputuskan karena kalau kita lihat Bandara Adisutjipto kapasitasnya hanya 1,6 juta [penumpang] padahal dipakai 7,6 juta, sudah crowded sekali. Mau tidak mau harus segera dimulai," katanya.

Presiden menambahkan, di Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo tersebut nantinya akan menampung kapasitas 14 juta penumpang (pada pembangunan tahap pertama). Dan kapasitas tersebut akan ditingkatkan hingga 20 juta penumpang pada pembangunan tahap keduanya.

"Karena memang turis yang datang semakin hari semakin meloncat, semakin melompat karena kebudayaan selalu dipelihara di Yogyakarta," katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi kemudian menekan tombol sirine sebagai tanda dimulainya "babat alas nawung kridha" yang berarti membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo.

Saat penekanan tombol, Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DIY Sultan Hamengkubowono X, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S. Baskoro.

Acara ini dipusatkan di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta dan dihadiri ratusan hadirin yang sebagian besar adalah masyarakat Kulon Progo dan sekitarnya.

Baca juga artikel terkait BANDARA KULON PROGO atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari