Menuju konten utama

Jokowi Sampaikan Pesan Perdamaian untuk Bangsa Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dalam natal, semua diajak kembali untuk menghayati nilai-nilai perdamaian sejati. Menurut Presiden perdamaian adalah kekuatan besar bangsa Indonesia, perdamaian yang lahir apabila seluruh elemen bangsa menghayati Pancasila.

Jokowi Sampaikan Pesan Perdamaian untuk Bangsa Indonesia
Jemaat GKI Yasmin Bekasi dan HKBP Filadelfia Bogor mengikuti ibadah perayaan Natal di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/12). Mereka meminta Presiden Joko Widodo melindungi hak-hak warga negara untuk beribadah ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dalam natal, semua diajak kembali untuk menghayati nilai-nilai perdamaian sejati. Pesan persaudaraan dan perdamaian tersebut disampaikan Presiden dalam acara perayaan Natal Bersama Nasional 2016 di Gedung Wale Ne Tou Tondano, Kelurahan Sasaran, Tondano Utara, Minahasa, Sulawesi Utara.

Presiden meneruskan perdamaian adalah kekuatan besar bangsa Indonesia, perdamaian yang lahir apabila seluruh elemen bangsa menghayati Pancasila.

"Apabila kita mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, perdamaian sejati dan kecintaan pada bangsa itulah arti nilai-nilai spiritualitas Natal," kata Presiden, dalam pidatonya, Selasa, (27/12/2016) seperti dikutip dari Antara.

Presiden mengatakan semua orang dipanggil untuk mewujudkan iman melalui perbuatan yang nyata bagi sesama, bagi negara, bagi bangsa Indonesia.

"Dalam pesan Natal bersama ini dengan penuh suka cita, mari kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena gembala umat mengingatkan kita semua untuk memperkuat persaudaraan dan cinta anak bangsa. Torang samua basudara," kata Presiden

Menurut Presiden Jokowi, semua elemen dipanggil, untuk bekerja keras, bahu-membahu, bergotong royong untuk membangun Indonesia, menjadikan Indonesia yang maju, yang penuh suka cita, yang berdaulat, yang mandiri, yang berkepribadian.

"Kita semua dipanggil untuk membuka hati pada pesan keselamatan agar kita mencintai perdamaian, agar kita memeluk yang kecil, agar kita memeluk yang lemah, agar kita memeluk yang miskin. Kita bersyukur bahwa merayakan Natal dalam keluarga besar bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam agama, suku, tradisi, latar belakang politik. Namun, kita disatukan oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika," kata Presiden.

Presiden menegaskan, sebagai warisan asli Nusantara, maka spirit Bhineka Tunggal Ika harus selalu dijaga dan dirawat bersama-sama.

Dalam kesempatan itu Presiden juga menyampaikan peresmian Bendungan Kuwil di Minahasa Utara dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 di Tompaso, Minahasa.

"Ini patut kita syukuri bersama. Semoga bermanfaat bagi Sulawesi Utara," demikian Presiden Joko Widodo.

Acara itu juga dihadiri, antara lain mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan, Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, sejumlah menteri Kabinet Kerja, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, serta para bupati/wali kota di Sulawesi Utara.

Lebih dari 16.000 orang mengikuti perayaan Natal Bersama Nasional tersebut, dan mereka sangat antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi karena terus berebut untuk mendekat dan bersalaman, serta berusaha untuk berfoto bersama.

Setelah menghadiri acara tersebut, Presiden menuju Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado dengan berkendara mobil untuk melanjutkan kunjungan kerja menggunakan pesawat kepresidenan menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga artikel terkait PERDAMAIAN atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Hard news
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh