Menuju konten utama

Jokowi Rayu Australia Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Jokowi mengajak PM Australia Anthony Albanese ikut berinvestasi dalam pembangunan ekosistem pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Jokowi Rayu Australia Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI
Presiden Jokowi Menghadiri Global Food Security Forum, Kecak Ballroom, Sofitel Nusa Dua Beach Resort, Provinsi Bali, 13 November 2022. foto/biro setpress/ mukhlis

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan ekosistem pabrik baterai kendaraan listrik Electric Vehicle (EV) di Indonesia. Hal ini karena Indonesia memiliki nikel namun tidak memiliki lithium.

"Saya hanya menawarkan kepada prime minister Anthony Albanese di Australia ada Lithium. Kita punya nikel. Kalau digabung itu sudah jadi baterai mobil listrik, tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese untuk lithiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja. Kita bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia," kata Jokowi, Senin (14/11/2022).

Kedua, Jokowi memastikan Indonesia akan fokus pada ekonomi hijau. Ia menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan hingga 434 ribu megawatt.

Angka tersebut adalah akumulasi dari pengelolaan energi terbarukan seperti hidropower, Geotermal, solar panel, angin, dan ombak atau tidalwave. Ia berharap para investor mau berinvestasi teknologi hijau di Indonesia karena penerapan teknologi hijau memerlukan biaya tidak sedikit.

"Kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara 30 ribu hektar lahan untuk green industrial part yang nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia karena di dekat kawasan itu ada sungai Kayan yang bisa memproduksi energi bersih, energi hijau sebesar 13 ribu megawatt yaitu hydropower," kata Jokowi.

Ketiga, Jokowi mendorong digitalisasi. Ia berharap para pengusaha besar mau membawa dan membesarkan pengusaha kecil dan mikro agar tidak tertinggal.

Indonesia telah berupaya memasukkan para pelaku usaha kecil dan mikro (UKM) untuk masuk ke dunia digital. Saat ini, pemerintah sudah memasukkan sekitar 19 juta usaha kecil dan mikro dari total 64 juta UKM ke dunia digital.

Jokowi berharap gagasan itu tetap dipegang oleh B20 yang akan dipimpin oleh India pada 2023 mendatang karena Indonesia menargetkan lebih dari 30 juta masuk dunia digital.

"Target kita nanti di 2024 kita harapkan sudah mencapai di atas 30 juta. Artinya yang kecil-kecil jangan ditinggal," kata Jokowi.

"Saya titip kepada India agar nantinya juga yang usaha-usaha kecil, usaha mikro ini juga masih dibawa lagi, diteruskan dan terakhir saya mengucapkan selamat bekerja bagi presidensi B20 India di tahun depan. saya optimis B20 akan semakin solid dan terus berkembang," tutur Jokowi.

Baca juga artikel terkait BATERAI KENDARAAN LISTRIK atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang