Menuju konten utama

Jokowi Prediksi Sektor Pertanian Makin Tumbuh pada Kuartal III 2021

Selama masa pandemi, Presiden Jokowi memprediksi sektor pertanian akan tumbuh positif di kuartal ketiga 2021.

Jokowi Prediksi Sektor Pertanian Makin Tumbuh pada Kuartal III 2021
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan keterangan pers terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta, Senin (23/8/2021). ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/aww.

tirto.id - Presiden Jokowi memprediksi sektor pertanian akan menjadi sektor menjanjikan di masa depan. Ia bahkan memprediksi sektor pertanian akan tumbuh positif di kuartal ketiga 2021 setelah dua kuartal tetap bernilai positif di masa pandemi.

"Saya yakin insyaallah di kuartal ketiga sektor pertanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi karena potensi pasar tetap masih sangat besar baik di dalam negeri maupun untuk ekspor keluar," kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/8/2021).

Pendapat Jokowi bukan tanpa alasan. Pada kuartal pertama 2021, sektor pertanian mampu tumbuh positif di angka 2,95 persen dan di kuartal kedua masih kembali tumbuh positif di angka 0,38 persen.

Ia pun menambahkan, nilai ekspor sektor pertanian semester I 2021 dari Januari-Juni 2021 mencapai Rp282 triliun atau 1,95 miliar dolar AS 4,05 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar Rp247 triliun atau 1,71 miliar dolar AS.

Oleh karena itu, Jokowi ingin agar momentum pandemi bisa digunakan untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian dan menjadi sektor unggulan. Ia pun melihat masih banyak ruang yang bisa dikelola pemerintah seperti bisnis porang, sarang burung walet, edamame atau produk holtikultura lain.

Di bisnis porang, Jokowi mencontohkan temuan saat meninjau pabrik porang. Ia mengaku, porang menjanjikan karena pasarnya masih luas. Oleh karena itu, ia ingin agar komoditas porang didorong sampai bisa menghasilkan barang jadi, baik berupa kosmetik, berupa beras atau makanan yang lainnya.

Ia menilai pemerintah harus serius menggarap soal pertanian. Penggarapan pun bukan hanya untuk meningkatkan nilai tukar petani dan kesejahteraan petani, tetapi untuk menghasilkan sebuah lompatan sehingga sektor pertanian memiliki kontribusi yang semakin besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi.

"Semua harus disiapkan dari hulu sampai hilir, kelembagaan petani dalam model klaster ini perlu diperkuat, badan usaha milik petani baik koperasi atau bumdes juga perlu terus dikembangkan sehingga nilai tambah dari pasca panen ini terus bisa ditingkatkan," kata Jokowi.

"Akses pemasaran harus diperluas dengan menjalin kemitraan dengan industri, akses pembiayaan juga perlu dipermudah dan disederhanakan," tutur Jokowi.

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri