Menuju konten utama

Jokowi & Prabowo Diserang Isu Kafir, PKI, & Antek Asing di Twitter

Paslon 01 dan 02 menjadi sasaran utama isu negatif menjelang Pemilu 2019.

Jokowi & Prabowo Diserang Isu Kafir, PKI, & Antek Asing di Twitter
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandia Uno diserang isu negatif selama Pemilu 2019 di media sosial Twitter.

Menurut hasil penelitian Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) FISIPOL UGM, isu negatif yang menyerang kedua pasangan terkait identitas seperti Kristen, Islam, kafir, tionghoa, jawa, anteng asing hingga PKI.

"Semuanya menjadi target dari isu negatif dengan intensitas yang berbeda, kalau kita petakan dari sekian banyak kata yang muncul, pra, pemilu, dan pasca punya isu masing-masing," ujar tim peneliti DPP FISIPOL UGM, Wegik Prasetyo di UGM, Senin (29/4/2019).

Isu yang dominan sebelum pemilu dan menyerang Paslon 01 adalah "respons/diamnya 01 terhadap fitnah, antek asing, PKI", "isu identitas: kafir, Islam", "isu kriminalisasi ulama, intoleran". Saat hari H pemilu, isu soal "kriminalisasi ulama" dan "intoleran" hilang dan muncul isu baru untuk Paslon 01 yaitu "penipu".

"Pascapemilu, isu-isu yang sebelumnya ada, hilang dan digantikan 'penyebar hoax pilpres', 'impor bawang', 'Sumatra disapu bersih', dan 'Babel'. Sumatera didominasi perolehan suara 02, muncul isu Babel karena di sana dominan Cina sehingga yang menang 01, seperti itu," ujar Wegik.

Isu identitas juga menyerang Paslon 02 sebelum pemilu, seperti "Kristen, Islam, non, tionghoa, jawa, kafir", "antek aseng, cina", dan "radikalis, khilafah". Menurut hasil penelitian, isu "radikalis" dan "khilafah" hanya menyerang Paslon 02 saja.

Pada hari H pemilu, muncul isu "antek asing", "Batak Kristen", dan isu identitas seperti "islam, Kristen, yahudi, agama" yang menyerang Paslon 02. Setelah pemilu, muncul isu baru yang menyerang Paslon 02 yaitu "Sumatra disapu bersih, Babel", "Antek Aseng", "Hasil Pemilu", dan "QC Palsu".

Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga menjadi target isu negatif yang beredar di media sosial Twitter setelah Pemilu 2019. Berdasarkan analisis DPP FISIPOL UGM, ada 8.498 twit (54,9 persen) soal isu negatif yang ditujukan untuk KPU.

"Yang menjadi target [isu negatif] pasca-pemilu yaitu KPU, dengan twit soal mencurangi, kecurangan, tersandera, input tidak sesuai C1, manipulasi hasil suara, dan komisioner," ujar Wegik.

Pemetaan isu negatif Pemilu 2019 ini dilakukan selama periode 12-22 April 2019. Terdapat 15.486 twit yang terkait isu negatif Paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dan KPU.

Sebaran isu negatif paling banyak ditemukan usai pemilu (13.030 twit), dibandingkan sebelum pemilu (1.743 twit). Pada hari pemungutan suara (17 April 2019), terdapat 709 twit terkait isu negatif.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Maya Saputri