Menuju konten utama

Jokowi: Momok Semua Negara Sekarang Ini Inflasi!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan inflasi telah menjadi hal yang menakutkan di dunia. 

Jokowi: Momok Semua Negara Sekarang Ini Inflasi!
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengenakan baju adat Dolomani dari Buton pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2022). ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/Handout/rwa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali inflasi menjadi masalah serius, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga dunia internasional. Dia menuturkan inflasi telah menjadi hal yang menakutkan di dunia.

"Momok semua negara sekarang ini inflasi," Kata Jokowi saat memberikan sambutan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Pendapat Jokowi bukan tanpa alasan. Angka inflasi Indonesia masih lebih rendah daripada negara lain yang berada di atas 5 persen. Uni Eropa berada di angka 8,9 persen, Amerika di angka 8,5 persen, bahkan ada negara yang inflasi tembus 79 persen sementara Indonesia di angka 4,94 persen.

Jokowi mengakui penyelesaian masalah inflasi di Indonesia tidak mudah. Tetapi, dia yakin masalah tersebut bisa ditangani apabila pemerintah pusat, pemerintah daerah, tim pengendali inflasi pusat (TPIP) dan tim pengendali inflasi daerah (TPID) bekerja sama dalam penanganan inflasi.

"Bukan sesuatu yang mudah dan ini menjadi momok semua negara, tapi saya meyakini kalau kerja sama yang tadi saya sampaikan. Provinsi, kabupaten kota, gubernur, bupati, walikota TPID TPID, TPIP semua bekerja, rampung. Selesai untuk mengembalikan lagi ke angka di bawah 3 selesai wong kita barangnya juga ada kok," bebernya.

Jokowi mencontohkan saat kunjungan ke Merauke. Kala itu, dia menerima laporan bahwa Merauke kelebihan stok beras dan harga beras Rp6.000 per liter. Jokowi ingin agar daerah yang kekurangan beras bisa mengambil beras ke Merauke.

Tetapi daerah enggan mengambil karena ongkos transportasi mahal. Jokowi segera menginstruksikan agar dana tidak terduga pada APBD bisa digunakan untuk membiayai transportasi barang tersebut.

"Saya sudah perintahkan ke Menteri Dalam Negeri untuk mengeluarkan entah surat keputusan entah surat edaran yang menyatakan bahwa anggaran tidak terduga bisa digunakan untuk menyelesaikan inflasi di daerah. Gunakan untuk itu tadi, menutup biaya transport biaya distribusi," ungkapnya.

Jokowi menjelaskan penyelesaian masalah inflasi tidak bisa dilakukan dengan cara normal. Dia ingin semua jajaran tidak bekerja secara biasa, tetapi harus bisa melihat makro, mikro dan detail dalam urusan inflasi.

Sementara itu, para kepala daerah juga perlu memahami masalah inflasi di daerah masing-masing. Bekerja sama dengan tim TPID untuk menangani inflasi. Jokowi menilai hal itu bisa memicu inflasi sehingga perlu penanganan tertentu.

"Saya ingin bupati walikota gubernur betul-betul mau bekerja sama dengan tim TPID di daerah dan tim pengendalian inflasi di pusat. tanyakan di daerah kita apa yang harganya naik, yang menyebabkan inflasi. bisa saja beras, bisa Bisa saja tadi bawang merah, bisa saja cabe dan dicek tim pengendali inflasi pusat cek daerah mana yang memiliki pasokan cabe yang melimpah atau pasokan beras yang melimpah. disambungkan," Kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin