Menuju konten utama

Jokowi Minta Waspada Gelombang Kedua Corona demi Ekonomi Lebih Baik

Klaim hasil positif penanganan COVID-19 menjadi landasan Jokowi meyakini perekonomian nasional akan semakin membaik.

Jokowi Minta Waspada Gelombang Kedua Corona demi Ekonomi Lebih Baik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). foto/Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta semua pihak tak boleh lengah dalam menangani pandemi COVID-19. Jokowi meminta kehatian-hatian semua pihak agar Indonesia tak mengalami gelombang kedua pandemi COVID-19, meski memang sampai saat ini kasus COVID-19 di Indonesia terus menanjak dan belum pernah mengalami penurunan.

Saat memberikan sambutan dalam acara pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 secara virtual, Kamis (3/12/2020), Jokowi mengklaim adanya hasil positif dalam penanganan COVID-19 yang harus terus dijaga.

"Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah, dan kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan," kata Jokowi.

Jokowi pun menyampaikan klaim hasil positif dalam penanganan COVID-19. Di bidang kesehatan, kasus COVID-19 berdasarkan laporan terkini di angka 12,72 persen. Angka ini lebih rendah daripada rata-rata dunia di angka 28,04 persen.

Padahal penambahan kasus harian semakin sering berada di angka 4.000-5.000. Bahkan, berdasarkan data Satgas, kasus konfirmasi positif pecah rekor di angka 6.267 pada Minggu 29 November 2020.

Klaim hasil positif penanganan COVID-19 menjadi landasan Jokowi meyakini perekonomian nasional akan semakin membaik pada triwulan keempat 2020. Jokowi mengatakan pada triwulan kedua 2020, perekonomian nasional terkontraksi minus 5,32 persen dan triwulan ketiga terkontraksi minus 3,49 persen.

Menurut Jokowi perekonomian nasional telah melewati titik terendahnya, dan sedang berada pada titik balik menuju membaik.

Sementara itu, industri pengolahan sebagai kontributor PDB juga membaik di bulan oktober. Hal tersebut diperkuat dengan peningkatan impor bahan baku dan barang modal pada oktober 2020.

"Neraca perdagangan yang mengalami surplus 8 miliar USD di triwulan ketiga 2020 turut mendukung ketahanan sektor eksternal," kata Jokowi.

Sementara itu, pada sisi pasar modal terjadi peningkatan kinerja IHSG di 5.522 dan kurs rupiah ke dolar AS, Rp 14.050 per 17 November 2020. Jokowi mengatakan, perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral. Kemudian, sektor industri dasar mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 lalu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta jajarannya untuk bergerak cepat karena masih ada pekerjaan rumah. Ia mengatakan, PHK di masa pandemi memicu perlunya pemerintah bergerak cepat dengan membenahi regulasi dan birokrasi dengan UU Cipta Kerja.

"Kita semuanya tahu posisi nomor 1 di global complexity index yang paling rumit di dunia dan itu harus kita akhiri. Itulah semangat yang mendasari lahirnya UU Cipta Kerja. Menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif berdaya saing, agar UMKM lebih berkembang, dan industri padat tenaga kerja tumbuh dengan pesat," kata mantan Walikota Solo itu.

Jokowi berharap Bank Indonesia bisa berperan lebih signifikan dalam langkah pengembangan ekonomi. Ia berharap BI bisa ikut menggerakkan sektor riil, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, dan membantu sektor usaha utamanya UMKM agar bisa kembali produktif.

Jokowi juga meminta Bank Indonesia (BI) sebagai Bank Sentral untuk mengambil bagian yang lebih signifikan dalam reformasi fundamental yang sedang bergulir.

"Dalam situasi krisis seperti ini kita harus mampu bergerak cepat dan tepat. Buang jauh-jauh ego sektoral, ego sentrisme lembaga, dan jangan membangun tembok tinggi-tinggi berlindung di balik otoritas masing-masing," kata Jokowi.

"Kita harus berbagai beban, berbagi tanggung jawab untuk urusan bangsa dan negara ini agar negara kita mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru di tingkat regional dan global," imbuh Jokowi.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto