Menuju konten utama

Jokowi Minta Stabilitas Politik Dijaga demi Pertumbuhan Ekonomi

Jokowi meminta masyarakat dan semua pihak tidak terprovokasi jelang memasuki tahun politik.

Jokowi Minta Stabilitas Politik Dijaga demi Pertumbuhan Ekonomi
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tidak terprovokasi jelang memasuki tahun politik. Jokowi meminta semua pihak menjaga stabilitas politik.

Hal itu disampaikan Jokowi di depan masyarakat adat Dayak yang hadir dalam acara Bahaump Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022).

"Saya titip kita semua menjaga stabilitas politik. Setuju? Jangan sampai ada yang gesekan. Hindari. Jangan sampai ada yang benturan. Hindari. Jangan sampai ada yang apalagi mengadu domba. Hati-hati," jelas Jokowi dalam sambutannya, Selasa (29/11/2022).

Sebagai catatan, pemilihan presiden dan legislatif tingkat nasional akan berlangsung pada bulan Februari 2024 mendatang. KPU dan DPR sepakat bahwa kampanye akan berlangsung selama 75 hari. Dengan kata lain, Indonesia akan memasuki masa kampanye setidaknya setahun lagi dari saat ini, Selasa (29/11/2022).

Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia memiliki 714 suku. Ia tidak ingin ada gesekan di tahun politik. Mantan Wali Kota Solo itu mengajak semua pihak untuk menjaga keamanan sehingga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Negara ini harus bisa aman. Setuju? Sehingga pemerintah bisa menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita semuanya," kata Jokowi.

Dalam sambutan acara tersebut, Jokowi juga menyinggung tentang keberagaman Indonesia. Indonesia, kata Jokowi punya 714 suku dan satu sub suku seperti Dayak bisa mempunyai 406 subsuku.

Oleh karena itu, Jokowi berarap pemimpin masa depan harus menyadari keberagaman Indonesia dan menjadikan keberagaman sebagai kekuatan di masa depan. Jokowi pun menegaskan bahwa perbedaan tidak boleh menjadi kelemahan. Ia menilai perbedaan harus menjadi kekuatan Indonesia.

"Jangan sampai karena kita berbeda suku, berbeda subsuku menjadi kelihatan pecah-belah. justru karena kita berbeda-beda itu lah menjadi sebuah kekuatan besar," tegas Jokowi.

Jokowi senang masih ada warga Dayak yang memegang adat. Ia berpesan agar warga adat tidak melupakan budaya.

"Jangan dilupakan. Kita harus bersama-sama merawat, bersama-sama menjaga bersama-sama memelihara agar budaya kita tetap terawat dengan baik setuju?" tutur Jokowi.

"Setuju," ujar peserta.

Baca juga artikel terkait JOKOWI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto