Menuju konten utama

Jokowi Minta Petani Tanam Komoditas Pangan Harga Tinggi demi Pasar

Presiden Jokowi meminta petani untuk menanam komoditas pangan dengan beragam dan harga tinggi serta punya segmen pasar besar di masa depan.

Jokowi Minta Petani Tanam Komoditas Pangan Harga Tinggi demi Pasar
Presiden Joko Widodo menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Presiden Jokowi meminta petani untuk menanam komoditas pangan dengan beragam. Ia pun mendorong agar petani mulai menanam komoditas dengan harga tinggi dan punya segmen pasar besar di masa depan.

"Kita harus fokus memilih komoditas yang memiliki nilai tinggi dan memiliki ceruk pasar yang besar. Komoditasnya dipilih betul-betul, komoditas jangan yang itu-itu saja," kata Jokowi saat memberikan sambutan acara Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Jokowi mencontohkan, minyak atsiri hingga olahannya kini diminati oleh Perancis dan Milan, Italia, tetapi tidak diolah dengan baik oleh petani Indonesia. Kemudian, Jokowi mengingatkan harga komoditi buah-buah tropis seperti Manggis. Ia mengklaim kalau China, Eropa dan Timur Tengah tertarik untuk membeli manggis, tetapi Indonesia tidak mempunyai komoditi tersebut. Menurut Jokowi, 5 hektar cukup untuk ekspor manggis.

Selain itu, mantan Wali Kota Solo itu menyinggung komoditi durian sebagai contoh pertanian yang layak untuk ditanam. Ia pun sempat curhat tentang pengalamannya dengan buah durian.

"Ada lagi durian. Durian itu permintaan dari Tiongkok, bukan besar, buesar sekali, tapi kita gak bisa supply dengan kualitas yang diinginkan mereka. Durian dari kita itu ada yang enak, ada yang enggak enak. Campur-campur," kata Jokowi.

"Saya pernah beli durian mahal, harga mahal, barang saya lihat bagus, saya pakai untuk hadiah ulang tahun Bu Jokowi. Saya beli satu. Sampai di rumah dibuka gak enak. Coba," Tutur Jokowi.

Kemudian, Jokowi juga meminta agar petani mulai kembali menanam rempah-rempah seperti pala dan kayu manis. Ia pun mencontohkan beberapa rempah-rempah yang naik hingga 5 kali lipat saat ini akibat virus Corona atau Covid-19. Jokowi pun mengaku kena dampak kenaikan rempah-rempah karena sering mengonsumsi untuk minum jamu.

"Saya kan tiap hari minum itu. Temulawak, jahe, sereh, kunyit saya campur pagi. Saya minum hanya pagi saja. Sekarang karena ada corona saya minum pagi siang malem. Itu yang menyebabkan mungkin naik ya itu karena gak diminum sekali tapi tiga kali," kata Jokowi.

"Sekarang tamu saya kalau pagi siang malem juga saya beri minuman itu. Bukan teh, tapi saya ganti temulawak, jahe, sereh, kunyit campur jadi satu," Tutur Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi berharap sektor pertanian yang luput bisa dikelola oleh petani. Ia harap pertanian bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"HKTI saya kira mampu membuat manajemen ini. Klaster mana yang urusan buah tropis, klaster mana urusan rempah-rempah, klaster mana yang urusan herbal sehingga betul-betul pertanian kita ini bener-bener bisa menghidupi," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait PERTANIAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri