Menuju konten utama

Jokowi Minta OJK Awasi Asuransi- Pinjol

Presiden Joko Widodo meminta OJK untuk memberikan perlindungan dalam produk jasa keuangan seperti asuransi, pinjaman online, hingga tour haji dan umrah.

Jokowi Minta OJK Awasi Asuransi- Pinjol
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri perayan HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk memberikan perlindungan dalam produk jasa keuangan seperti asuransi, pinjaman online, hingga tour haji dan umrah. Itu perlu dilakukan sebab dalam beberapa waktu terakhir banyak masyarakat mengeluh menderita kerugian.

"Saya minta betul-betul urusan asuransi, utamanya pinjaman online, investasi dilihat betul. Jangan sampai kejadian-kejadian yang sudah-sudah Asabri, Jiwasraya. Rp17 triliun, Rp23 triliun (kerugian Asabri dan Jiwasraya). Ada lagi Indosurya, ada lagi WanaArta. Sampai hafal saya itu karena bacaan," kata Jokowi di acara Pertemuan Industri Jasa Keuangan di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Jokowi mengakui sering mendapatkan keluhan warga terkait masalah asuransi dan produk keuangan. Dia mengklaim keluhan tersebut dia dengar saat berkunjung ke Tanah Abang, Jakarta, Surabaya, dan saat perayaan Imlek beberapa waktu lalu. Mereka meminta agar uangnya bisa kembali.

"Ini harus mikro satu-satu diikuti karena rakyat. Yang nangis itu rakyat. Rakyat hanya minta satu sebetulnya duit saya balik, uang saya balik," bebernya.

Jokowi menilai, permasalahan pengawasan tidak boleh hanya melihat makro. Dia menjelaskan pengawasan perlu dilakukan secara detail. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan Grup Adani yang kehilangan uang. Nominalnya mencapai 120 miliar dolar AS atau setara Rp1800 triliun.

"Itu seperempat PDB India hilang. Yang terjadi apa? Capital outflow. Semua keluar. Rupee jatuh. Hati-hati mengenai ini padahal makronya bagus," bebernya.

"Dilihat betul mana yang suka menggoreng. Kalau gorengan itu enak, gorengan itu enak. Kalau goreng-goreng pas dapet ya enak, tapi kalau kepeleset seperti tadi yang saya sampaikan Adani di India. Hati-hati,"ungkapnya.

Jokowi pun berharap pengawasan diintensifkan. Tidak hanya itu, dia pun meminta penindakan diperkuat.

"Hati-hati. Yang kita bangun adalah trust. Kalau sudah kehilangan sulit membangun, sulit membangun kembali. Saya yakin OJK yang sekarang bisa," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait OJK atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin