Menuju konten utama

Jokowi Minta Mendikbud Segera Perbaiki Sekolah Terdampak Bencana

Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pendidikan untuk segera memperbaiki sekolah-sekolah yang terdampak bencana beberapa waktu lalu.

Jokowi Minta Mendikbud Segera Perbaiki Sekolah Terdampak Bencana
Ilustrasi. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera memperbaiki sekolah-sekolah yang terdampak bencana alam.

"Sesuai arahan Presiden sudah memerintahkan Menteri Pendidikan dan sudah ditindaklanjuti agar sekolah-sekolah yang terdampak segera diperbaiki dan dipulihkan," kata Willem saat meninjau tempat pengungsian bencana banjir dan tanah longsor di sekolah dasar (SD) I Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri, Minggu (10/12/2017).

Kunjungan kerja di lokasi pengungsian masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di SD I Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri tersebut rencana dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, tetapi batal.

Willem mengatakan soal sekolah yang terdampak bencana di Wonogiri segera dipulihkan, dan jika ada yang masih kotor sisa lumpur banjir segera dibersihkan.

"Saya sudah menerima laporan dari sekolah-sekolah yang terdampak bencana, pada Senin (11/12), sudah siap digunakan," kata Willem.

Menurut dia, jumlah pengungsi yang masih bertahan di tempat pengungsian di Wonogiri sangat dinamis, tetapi mereka sebagian warga sudah tinggal bersama saudara-saudaranya.

Dia mengatakan sesuai arahan Presiden pertama beliau memerintahkan agar pemerintah daerah, TNI, dan Polri termasuk pemerintah pusat menangani dampak bencana alam ini, dengan sebaik-baiknya. Apa dampak bencana itu, mulai dari masyarakat pemenuhan kebutuhan dasar harus dipastikan semuanya terpenuhi.

Selain itu, Presiden juga memerintahkan segera melakukan verifikasi tentang kerusakan terutama kerusakan pemukiman untuk bisa dibangun kembali, dan ketiga verifikasi kerusakan infrastruktur yang bersifat darurat.

"Yang dimaksud bersifat darurat yakni seperti jembatan yang menyebabkan terisolasi dan tidak lancarnya transportasi harus segera dilakukan perbaikan daruratnya, sehingga pelayanan masyarakat dapat dilakukan sebaik-baiknya," katanya.

Presiden juga meminta untuk segera menangani rumah masyarakat yang rusak akibat terdampak bencana dan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akan dibantu dana untuk sewa rumah. Berapa besarannya dana bantuan itu, nanti akan dibicarakan BNPB dengan bupati setempat.

Oleh karena itu, Presiden meminta agar masyarakat tinggal tidak terlalu lama di tempat situasi darurat.

Kementerian dan lembaga terkait termasuk Pemda bekerja keras segera memulihkan terutama sosial ekonominya, pemulihan pemukiman, dan infrastrukturnya.

"Intinya pelayanan masyarakat ini, segera dilakukan sebaik-baiknya," katanya.

Pemerintah segera melakukan relokasi masyarakat terutama di daerah-daerah bencana tanah longsor. Presiden memerintahkan langsung kepada Menteri SDM untuk pusat geologi mengadakan pengkajian daerah yang rawan longsor dan mencari daerah yang aman untuk relokasi warga.

"Tugas Pemda untuk menyiapkan lahan dan pusat akan membantu membangun dengan dana stimulan itu," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri Bambang Hariyanto mengatakan jumlah masyarakat yang mengungsi karen terdampak bencana banjir dan tonah longsor di Wonogiri totanya sebanyak 2.589 jiwa yang terbagi di empat titik yakni SD I Dlepih, Balaidesa Sukoharjo, Hargorejo, dan Giritontro.

"Jumlah daerah terdampak banjir dan tanah longsor ada 136 desa yang tersebar di 23 kecamatan termasuk pengungsi terbanyak di SD I Dlepih ini, sebanyak 1401 jiwa," katanya.

Menurut Bambang, semua pengungsi yang terpenting sudah terpenuhi terutama soal logistik kebutuhan dan tidak kalah penting soal pelayanan kesehatan mereka.

Baca juga artikel terkait BADAI CEMPAKA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo