Menuju konten utama

Jokowi Minta Kepala Daerah Awasi Ketat Pemudik Meski Tak Berlebihan

Presiden Jokowi meminta agar pemerintah daerah mengawasi ketat para pemudik yang sudah terlanjur kembali ke kampung halaman.

Jokowi Minta Kepala Daerah Awasi Ketat Pemudik Meski Tak Berlebihan
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Presiden Jokowi meminta agar pemerintah daerah mengawasi ketat para pemudik yang sudah terlanjur kembali ke kampung halaman.

"Saya minta kepada pada gubernur, bupati dan walikota meningkatkan pengawasannya. Pengawasan di wilayah masing-masing sangat penting sekali," tegas Jokowi saat teleconference dari Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2020).

Jokowi mengatakan, pergerakan orang perlu diperhatikan agar penyebaran Covid-19 tidak meluas. Dalam rapat, Jokowi mengatakan kalau sekitar 19,5 juta orang bergerak saat mudik ke seluruh wilayah Indonesia.

Sementara itu, dalam 8 hari terakhir, Jokowi sudah menerima laporan ada percepatan pergerakan mudik, terutama dari para pekerja informal. Sekitar 876 armada bus antar-provinsi membawa kurang lebih 14 ribu penumpang berangkat dari Jabodetabek ke daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY.

Jumlah tersebut belum termasuk pemudik dengan kapal, pesawat terbang, hingga kendaraan pribadi.

Jokowi mengapresiasi inisiatif kepala daerah yang mulai menerapkan protokol kesehatan seperti Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Namun, Jokowi tidak ingin protokol kesehatan diterapkan kaku sehingga menimbulkan tindakan berlebihan dan mengganggu pemudik.

"Jangan sampai menimbulkan juga langkah-langkah penyaringan atau skrining yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung," tegas Jokowi.

"Terapkan protokol kesehatan dengan baik sehingga memastikan bahwa kesehatan para pemudik itu betul-betul memberikan keselamatan bagi warga yang ada di desa," tutur Jokowi.

Baca juga artikel terkait LARANGAN MUDIK atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri