Menuju konten utama

Jokowi Minta Kemampuan Industri Perikanan di Indonesia Ditingkatkan

Jokowi mengklaim stok ikan Indonesia meningkat cukup tajam hingga dua kali lipat akibat pemerintah fokus penanganan pencurian ikan dan menjaga laut.

Jokowi Minta Kemampuan Industri Perikanan di Indonesia Ditingkatkan
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

tirto.id - Presiden Joko Widodo ingin ada lompatan besar dalam rancangan kebijakan kelautan Indonesia. Hal tersebut dilakukan setelah pemerintah berjanji untuk fokus menangani masalah pencurian ikan dan menjaga laut dari kelompok illegal fishing.

"Stok ikan banyak maka industri perikanan nasional kita juga harus semakin meningkat dan berkembang, stok banyak produksi perikanan tangkap juga harus meningkat, stok banyak ekspor perikanan kita juga harus meningkat," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang 'Kebijakan Kelautan Indonesia' via teleconference dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Jokowi mengklaim stok ikan Indonesia meningkat cukup tajam hingga dua kali lipat akibat fokus penanganan pencurian ikan dan menjaga laut. Ia mengklaim, stok ikan dalam lima tahun terakhir meningkat dari 6 juta ton menjadi 12,5 juta ton sehingga perlu ada penataan ekosistem perikanan nasional dari hulu hingga hilir.

Pertama, Jokowi ingin agar industri perkapalan terus diperkuat. Mantan Walikota Solo itu juga meminta kapasitas dan daya saing industri perkapalan nasional meningkat sehingga mampu mendukung pergerakan industri perikanan Indonesia.

Kedua, Jokowi kembali menekankan percepatan layanan izin dalam industri perikanan. Ia mengaku sudah menerima laporan perizinan perikanan sudah dipercepat, tetapi mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar pemberian izin diikuti pelestarian sumber daya ikan dan pengendalian dan pengawasan perizinan.

"Jangan sampai hanya diberikan izin-izin tapi tidak diawasi di lapangan, sehingga dampaknya justru akan merugikan kepentingan nasional kita," kata Jokowi.

Ketiga adalah permasalahan sumber daya manusia. Ia ingin SDM Indonesia mampu beradaptasi dengan teknologi baru dalam dunia perikanan. Selain itu, dukungan permodalan dan infrastruktur juga diperlukan dalam dunia perikanan.

Ia juga ingin agar penerapan artificial inteligence (AI) dan big data juga dipakai tidak hanya dalam perikanan tangkap, tetapi juga masuk ke teknologi terbaru seperti offshore aqua culture.

"Kebijakan kelautan harus benar-benar bisa mengantisipasi dan mengadaptasi perkembangan tekonologi baru sehingga bisa membuat industri perikanan kita makin produktif dan kompetitif," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait SEKTOR PERIKANAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto