Menuju konten utama

Jokowi Mengaku Pernah Dapat Iklan Penggemuk Badan di Instagram

Jokowi mengaku pernah mendapatkan iklan penggemuk badan di Instagram.

Jokowi Mengaku Pernah Dapat Iklan Penggemuk Badan di Instagram
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/2/2020).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pd

tirto.id - Presiden Joko Widodo menyinggung soal iklan-iklan online di media sosial saat memberikan sambutan di Digital Economy Summit 2020, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Ia lantas mengaku pernah ditawari salah satunya.

"Di Instagram saya sendiri banyak yang nawarin obat penggemuk badan," katanya. "Saya pikir, ini laku atau tidak?"

Iklan online memang dibuat agar relevan dengan kepribadian dan karakter yang kita tinggalkan sebagai data digital. Data digital itu sendiri dibuat oleh pengguna kala berselancar di dunia maya. Misalnya, situs jenis apa yang dia kunjungi, kata kunci apa yang dia masukkan di mesin pencari, dan lain sebagainya.

Jokowi lantas mengatakan iklan online seperti ini memang semakin masif. "Banyak lapak-lapak penjual yang berseliweran, menawarkan produk kebutuhan sehari-hari. Saya lihat ada yang jualan pakaian, makanan, ada yang jualan obat peninggi badan dan akhir-akhir ini saya lihat banyak yang jualan krim pemutih kulit," katanya.

Bagi Jokowi, ini semua adalah "kreativitas yang luar biasa" dari masyarakat Indonesia. "Mungkin tidak banyak masyarakat negara lain yang cara berjualan di pasar-pasar digital seperti di Indonesia," katanya.

Jokowi lantas ingin hal-hal seperti ini didukung, dan pemerintah siap untuk memperkuat ekosistem digital. Ia ingin ekonomi digital "memberikan kontribusi signifikan bagi kesejahteraan masyarakat kita, usaha kelas mikro, kecil."

Hadir dalam acara tersebut di antaranya CEO Microsoft Satya Nadella, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Menteri Kominfo Jhonny G. Plate.

Baca juga artikel terkait JOKO WIDODO atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino