Menuju konten utama

Jokowi Mau Petani & Nelayan Gunakan Konsep Bisnis Korporasi

Dengan konsep korporasi, Jokowi yakin ada dampak ekonomi besar bagi Indonesia dari sektor pertanian dan perikanan.

Jokowi Mau Petani & Nelayan Gunakan Konsep Bisnis Korporasi
Sejumlah buruh mengangkut padi menggunakan sepeda motor di areal persawahan Desa Bulakpacing, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (16/7/2020). (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyahnz)

tirto.id - Presiden Joko Widodo ingin para petani dan nelayan bekerja secara menggunakan konsep korporasi. Dengan konsep korporasi, Jokowi yakin ada dampak ekonomi besar bagi Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas korporasi petani dan nelayan secara daring dari Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/10/2020).

"Sudah sering saya sampaikan bahwa petani dan nelayan ini perlu didorong untuk berkelompok dalam jumlah yang besar dan berada dalam sebuah korporasi sehingga memiliki economic scale sehingga diperoleh skala ekonomi yang efisien yang bisa mempermudah petani dan nelayan dalam mengakses pembiayaan, mengakses informasi, mengakses teknologi dan meningkatkan efisiensi maupun bisa memperkuat pemasarannya," kata Jokowi, Selasa (6/10/2020).

Jokowi menuturkan pertanian merupakan sektor terbaik Indonesia yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menuturkan, kuartal kedua sektor pertanian tumbuh positif 16,24 persen. Angka ini, kata Jokowi, harus dipertahankan.

Ia menilai, para petani harus mengubah pola pikir tidak hanya saat panen, tetapi juga pasca panen. Mereka harus bisa membangun proses bisnis hingga pasca panen.

Jokowi melihat beberapa petani sudah melakukan pendekatan tersebut, tetapi belum ada ekosistem yang terhubung dengan korporasi. Oleh karena itu, Jokowi ingin beberapa hal dilakukan. Pertama, Jokowi ingin agar pemerintah membuat model bisnis yang bisa ditiru daerah lain.

"Saya minta kita fokus membangun 1 atau maksimal 2 model bisnis korporasi petani atau korporasi nelayan di sebuah provinsi, sampai betul-betul jadi, sehingga ini nanti bisa dijadikan benchmarking, bisa dijadikan contoh, bisa di-copy di provinsi lain, di-copy oleh kelompok tani dan kelompok nelayan yang lain," kata Jokowi.

Kedua, Jokowi ingin BUMN, BUMD dan swasta besar tidak sebatas pengambil hasil panen, tetapi juga mendampingi korporasi petani. Ia menyindir jajaran yang di masa lalu tidak bisa meniru dan menyesuaikan sistem korporasi pertanian dan nelayan di negara lain seperti koperasi Spanyol, maupun konsep pertanian Felda di Malaysia.

"Model-model bisnis yang bagus seperti itu sebenarnya gampang kita tiru tapi saya tidak tahu sampai sekarang model tersebut belum bisa kita buat 1 atau 2 contohnya," tutur Jokowi.

Jokowi terakhir meminta agar ekosistem bisnis korporasi petani dan nelayan dibuat terpadu. Ia ingin kementerian lembaga membangun situasi kondusif dalam pelaksanaan program.

Baca juga artikel terkait PERTANIAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto