Menuju konten utama

Jokowi Kembali Minta Fokus Belanja Barang Dalam Negeri Diperbesar

Jokowi memberikan sejumlah arahan mulai dari menekankan fokus belanja dalam negeri hingga dukungan anggaran pelaksanaan pemilu.

Jokowi Kembali Minta Fokus Belanja Barang Dalam Negeri Diperbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Ma’ruf Amin (kanan) menyampaikan sambutan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022). ANTARA FOTO/HO-Setpres/Muchlis Jr/wpa/hp.

tirto.id - Presiden Joko Widodo kembali menekankan agar belanja barang diarahkan untuk belanja barang dalam negeri. Ia ingin agar belanja fokus untuk peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Ia mengingatkan angka potensi belanja modal dan jasa di pemerintah pusat mencapai Rp526 triliun, pemda Rp535 triliun ditambah BUMN yang mencapai Rp420 triliun.

“Jangan sampai sekali lagi angka yang sangat besar sekali ini dibelanjakan untuk barang-barang impor sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang, meningkat. Arahkan semuanya pembelian ke produk-produk dalam negeri. Hilangkan, kurangi sebanyak-banyaknya pembelian produk impor,” kata Jokowi dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional secara daring dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Jokowi menambahkan, pengurangan belanja impor tidak boleh hanya sebatas pengurangan belanja. Ia ingin agar kapasitas produksi dalam negeri ditingkatkan.

"Di saat yang bersamaan siapkan kapasitas produksi nasional kita, buat kebijakan yang berpihak pada barang substitusi impor yang memproduksi kebutuhan dalam negeri," kata Jokowi.

Jokowi menyoroti sejumlah komoditas yang bisa dilakukan di dalam negeri seperti jagung dan kedelai. Menurut mantan Wali Kota Solo ini, Indonesia masih memiliki lahan yang layak untuk melakukan produksi 2 komoditas tersebut daripada impor. Ia menilai aksi penanaman harus diikuti pendampingan dalam bentuk UMKM sehingga bisa naik kelas.

Kedua, Jokowi ingin rancangan pembangunan mendorong percepatan proses hilirisasi. Ia ingin industri pertambangan mulai membangun smelter. Kemudian, daerah yang memproduksi cokelat dan kopi untuk masuk industri agar memiliki nilai tambah dan membuka lapangan pekerjaan baru.

"Sekali lagi jangan kita hanya menjadi pengekspor bahan mentah, pengekspor raw material, setop," tegas Jokowi.

Ketiga, ia ingin ada peningkatan produktivitas dan kemandirian energi. Suami Iriana Widodo ini mengingatkan bahwa masalah global ke depan adalah pangan dan energi. Indonesia memiliki kekuatan di dua poin tersebut sehingga perlu ada peningkatan produksi di sektor pangan dan energi. Ia ingin peningkatan dua sektor tersebut dikawal agar berjalan.

Keempat, Jokowi ingin ada peningkatan investasi demi penciptaan lapangan kerja. Ia menilai kondisi saat ini setiap negara tengah bersaing untuk mendapatkan investasi. Oleh karena itu, Jokowi ingin pelayanan di pusat dan daerah dipercepat agar investasi bisa segera masuk.

"Layani segala yang berkaitan dengan investasi karena kita tidak bisa lagi bergantung pada APBN dan APBD, hati-hati mengenai hal ini. Oleh sebab itu kita harus kreatif mencari sumber-sumber pendanaan baru yang inovatif, dengan terus meningkatkan daya tarik dan investasi," kata Jokowi.

Kelima, Jokowi kembali mengingatkan bahwa ketentuan batas defisit 3 persen mulai berlaku di 2023. Oleh karena itu, perencanaan harus diatur dengan tepat agar kualitas belanja semakin baik. Ia juga ingin ada optimalisasi perpajakan dalam pengelolaan anggaran ke depan.

Keenam, Jokowi ingin agenda strategis berupa peningkatan sumberdaya manusia terus berjalan. Agenda seperti percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan stunting harus diturunkan. Ia ingin juga ada peningkatan akses di bidang pendidikan serta upskilling maupun reskilling agar tenaga kerja Indonesia semakin kompetitif.

“Ketujuh, kita harus mempersiapkan pelaksanaan pemilu yang tahapannya akan dimulai nanti Juni 2022, saya minta semua kementerian dan lembaga, dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota mendukung tugas KPU dan Bawaslu termasuk dukungan anggaran baik APBN dan APBD agar pemilu terselenggara dengan baik, sukses dan lancar," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait BELANJA MODAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz