Menuju konten utama

Jokowi: Karhutla Terjadi Akibat Ulah Manusia dengan Motif Ekonomi

Presiden Jokowi menyebut masalah Karhutla bermuara dari motif ekonomi sehingga kebakaran terus berulang.

Jokowi: Karhutla Terjadi Akibat Ulah Manusia dengan Motif Ekonomi
Seorang relawan dari Perkumpulan Pemadam Kebakaran Suwignyo melakukan pembasahan ke lahan gambut yang terbakar di Jalan Parit Haji Husin II ujung, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (11/12/2020). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/foc.

tirto.id - Presiden Joko Widodo ingin agar permasalahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bisa diselesaikan secara permanen. Ia menyebut masalah Karhutla bermuara dari motif ekonomi sehingga kebakaran terus berulang.

"Kita perlu mencari solusi yang permanen untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan untuk tahun-tahun mendatang. Karena apa? 99 persen kebakaran hutan itu adalah ulah manusia baik yang disengaja atau tidak disengaja karena kelalaian dan motif utamanya selalu satu: ekonomi," kata Jokowi saat memberikan pengarahan rapat koordinasi Karhutla di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2/2021).

Jokowi mengetahui bahwa teknik pembersihan lahan paling murah adalah dengan pembakaran. Namun ia ingin agar upaya tersebut tidak dilanjutkan. Ia ingin agar masyarakat maupun korporasi untuk tidak lagi menggunakan metode pembakaran hutan.

"Ini harus ditata ulang kembali. Cari solusi agar korporasi dan masyarakat membuka lahannya agar dengan tidak cara membakar," kata Jokowi.

Jokowi lantas mendorong agar daerah mulai menerapkan penataan ekosistem gambut di kawasan hidrologi gambut. Pemerintah juga akan fokus dalam pembuatan embung, kanal, sungai bor demi membuat lahan basah.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kembali mengingatkan agar api tidak sampai membesar. Ia tidak ingin api terlambat dikendalikan. Oleh karena itu, para kepala daerah baik gubernur maupun bupati kota serta TNI-Polri cepat tanggap begitu menemukan api.

"Ini sebetulnya hanya respons yang cepat saja kok. Kalau kita merespons api baru kecil, rampung," kata Jokowi.

Jokowi pun tidak masalah upaya mematikan karhutla dengan menggunakan water bombing. Akan tetapi, ia meminta daerah tidak sembarangan dengan memakai langkah tersebut.

"Kalau bisa jangan sampai (pakai water bombing), pas kecil langsung disiram sudah mati. Di darat saja. Karena water bombing ini juga butuh anggaran gede, tapi kalau sudah terlambat ya mau nggak mau kita pakai itu," kata Jokowi.

Karhutla sudah kembali muncul di 2021 ini. Pemerintah mencatat karhutla terjadi di Aceh sebanyak 3 kejadian, Sumatera Utara 9 kejadian, Riau 29 kejadian, Kepulauan Riau 4 kejadian, Jambi dua kejadian, Sumatera Selatan 5 kejadian, Kalimantan Barat 52 kejadian, Kalimantan Tengah 12 kejadian, Sulawesi Tenggara 20 kejadian dan Papua ada satu kejadian.

Baca juga artikel terkait KASUS KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz