Menuju konten utama

Jokowi Kampanye di Ciracas Jakarta Timur, Tribun GOR Tak Penuh

Panitia bahkan meminta pendukung mengisi beberapa tempat terlebih dahulu, sesaat sebelum Jokowi tiba di GOR.

Jokowi Kampanye di Ciracas Jakarta Timur, Tribun GOR Tak Penuh
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo berswafoto dengan pendukungnya usai berkampanye di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (10/4/2019) malam. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

tirto.id - Calon presiden petahana Joko Widodo melakukan kampanye tertutup di Gelanggang Olahraga (Gor) Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (10/4/2019). Dari pantauan di lapangan, bangku di tribun gedung olahraga itu tidak terisi penuh.

Ada empat tribun dalam gedung olahraga tersebut. Pertama tribun merah yang berada di depan mata Jokowi waktu pidato, kemudian tribun hijau dan biru di kanan dan kiri panggung, dan tribun warna kuning di belakang Jokowi.

Meski dikatakan tertutup, warga sebenarnya bebas untuk datang. Di luar gedung, simpatisan bahkan membagikan baju bergambar wajah Jokowi-Ma'ruf.

Beberapa menit sebelum Jokowi memasuki gedung, kampanye tertutup itu terlihat agak lengang. Panitia sampai meminta massa di tribun merah untuk berdiri dan berpindah ke tribun hijau dan biru.

"Kalau ada bangku yang masih kosong tolong diisi," kata pembawa acara di panggung.

Ketika Jokowi masuk, situasi memang sudah berbeda, tribun kiri dan kanan, serta belakang cenderung penuh meski beberapa bangku masih belum ditempati orang.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin, Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, estimasi massa yang hadir di GOR tersebut sekitar 3.000 orang. Sementara kapasitas gelanggang itu bisa menampung 5.000 orang.

Pria yang akrab disapa Pras itu tidak menyampaikan keluhan terkait jumlah massa tersebut. Baginya jumlah itu cukup besar untuk ukuran kampanye di hari kerja dan cuaca sehabis hujan deras di Jakarta Timur.

"Hari kerja begini, hujan lagi, udah cukup meriah lah tadi itu," ujar Prasetyo setelah acara berlangsung.

Pras juga mengaku masih percaya diri jika perolehan suara di Jakarta nanti masih didominasi oleh Jokowi-Ma'ruf. Kala Jokowi menjadi capres di 2014, Jakarta memberikan 53 persen suaranya kepada Jokowi-Jusuf Kalla. Waktu itu pamor Jokowi sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta yang gemar 'blusukan' masih melekat dan disukai.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Editor: Gilang Ramadhan