Menuju konten utama
Kubu Prabowo Lapor ke Bawaslu

Jokowi: Kalau Debat Dilaporkan Enggak Usah Debat Aja

Jokowi mengaku heran atas laporan yang diajukan kubu Prabowo saat debat kedua Capres Pilpres 2019, ia pun menyarankan agar tak perlu ada debat jika sedikit-sedikit dilaporkan.

Jokowi: Kalau Debat Dilaporkan Enggak Usah Debat Aja
Presiden Joko Widodo berdialog dengan dua karyawan pada acara Pelepasan Kontainer Ekspor Mayora ke 250 ribu ke Filipina di Bitung, Tangerang, Banten, Senin (18/2/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak habis pikir mengapa setiap kali selesai debat ada saja materi atau peristiwa setelahnya yang diancam dilaporkan ke Bawaslu.

Jokowi lantas menyatakan agar tidak usah ada debat jelang Pemilu 2019 jika sedikit-sedikit ucapan dan peristiwa dalam debat diancam akan dilaporkan kepada Bawaslu.

"Ya debat yang lalu saya dilaporkan, kalau debat dilaporkan enggak usah debat saja," kata Jokowi sambil tertawa kepada wartawan di Tangerang, Senin (18/2/2019).

Pada kesempatan itu, ia melepas kontainer kopi ekspor ke-250.000 dari PT Mayora Indah Tangerang ke Filipina.

Jokowi lantas mempertanyakan laporan yang rencananya akan diajukan oleh kubu capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Debat kok dilaporkan, kok bagaimana? Kan sudah ada Ketua Bawaslu dan Komisioner Bawaslu di situ," ucapnya.

Menurut Jokowi, kehadiran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam debat sudah cukup menjadi kontrol bagi capres saat acara tersebut berlangsung.

"Ya kalau kira-kira enggak 'anu' pasti dibisikin, enggak kok," katanya.

Jokowi dilaporkan ke Bawaslu atas tuduhan pelanggaran Pemilu karena dianggap menyerang pribadi Capres Prabowo Subianto saat debat putaran kedua, Minggu (17/2/2019).

Tim Advokat Indonesia Bergerak menuding Jokowi telah menyerang pribadi Prabowo dalam debat terkait kepemilikan lahan Prabowo di Kalteng dan Aceh Tengah.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Maya Saputri