Menuju konten utama

Jokowi Janji Akan Memperbanyak Jembatan Gantung

Jembatan gantung dinilai bermanfaat besar dan langsung dirasakan masyarakat.

Jokowi Janji Akan Memperbanyak Jembatan Gantung
Warga melintas di jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Poncol, Pasar Rebo dengan kawasan Poltangan, Pasar Minggu, di Jakarta, Selasa (4/4). Jembatan yang membelah Sungai Ciliwung tersebut dibangun untuk menggantikan jembatan gantung lama yang telah usang. ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/wsj/kye/17.

tirto.id - Hari ini, Sabtu (17/6/2017), Presiden Joko Widodo meresmikan Jembatan Galeh sebagai jembatan yang menghubungkan Desa Gandurejo di Kecamatan Bulu dan Desa Kauman di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.

"Jembatan gantung seperti ini memang hal-hal yang kelihatan kecil-kecil tapi ini memberikan manfaat yang besar baik untuk transportasi, orang, barang, komoditas sehingga tadi ada efisiensi di dalam transportasi baik biaya maupun waktu," kata Presiden, seperti diwartakan Antara.

Selama ini, proyek yang banyak dilihat adalah proyek jembatan skala besar padahal jembatan ukuran kecil justru banyak diharapkan masyarakat untuk dibangun.

"Seperti tadi malam di Wonosobo, Pak di sini ada ratusan jembatan gantung diperlukan karena antardesa antarkecamatan diperlukan kalau enggak muter memakan biaya yang tidak kecil," kata Presiden menirukan ucapan masyarakat yang melapor langsung kepadanya.

Oleh karena itu, Jokowi janji memprioritaskan pembangunan jembatan gantung berukuran kecil yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pemerintah akan mulai memprioritaskan pembangunan jembatan gantung yang sudah mulai dibangun pada 2015, di antaranya sepuluh jembatan di Banten.

"Di Magelang ada empat, di sini nanti, di Wonosobo, kemudian di luar Jawa juga yang paling banyak di Papua, di Sulawesi karena medan topografi negara kita memang seperti kni ada sungai, ada bukit," kata Jokowi.

Sebelum ada jembatan gantung Galeh, masyarakat di dua kecamatan di Temanggung itu kerap kali menyeberangi sungai untuk bekerja, sekolah, hingga menjual komoditas pertanian.

"Tapi kan bahaya apalagi untuk anak-anak sekolah, untuk bawa komoditas, apalagi kalau pas banjir muter jauh sekali. Ini pentingnya jembatan-jembatan seperti ini terutama untuk anak sekolah. Jadi harganya ada yang Rp3 miliar, Rp4 miliar, Rp6 miliar. Saya tadi sudah sampaikan ke Menteri PU agar jembatan-jembatan seperti ini diberikan prioritas," katanya.

Presiden mengaku sampai saat ini banyak sekali daerah yang meminta jembatan serupa itu dibangun.

"Karena permintaan banyak sekali tahun ini, perkiraan kita bisa bangun 60-an karena penting sekali," kata Presiden. "Paling penting bukan untuk orang saja, sepeda motor bisa tapi mobil enggak boleh. Tidak boleh hanya untuk sepeda motor. Sepeda motor penting untuk bawa tembakau di belakangnya, bawa sawit, kol, lombok."

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra