Menuju konten utama

Jokowi Instruksikan Tambah Dokter dan Alkes ke Zona Merah Corona

Zona merah Corona perlu penambahan dokter dan peralatan kesehatan.

Jokowi Instruksikan Tambah Dokter dan Alkes ke Zona Merah Corona
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kiri) meninjau layanan kependudukan di Pasar Pelayanan Publik Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.

tirto.id - Presiden Jokowi kembali mendesak para menteri untuk bekerja tidak linier dalam penanganan COVID-19.

Ia ingin ada sebuah langkah progresif dalam penanganan yang bisa dilihat langsung oleh masyarakat. Salah satu ide, kata Jokowi, adalah mengirimkan tenaga medis dari Jakarta ke daerah terdampak.

"Saya minta ada sebuah terobosan yang bisa dilihat oleh masyarakat dan itu, terobosan itu kita harapkan betul-betul berdampak pada percepatan penanganan ini. Tidak datar-datar saja," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020).

Jokowi menyampaikan sejumlah saran bentuk terobosan yang dimaksud. Terobosan pertama adalah dengan mengirim personel Jakarta ke daerah yang masih terpapar Corona.

"Bisa saja dilakukan dengan menambah personel dari pusat atau tenaga medis dari pusat untuk provinsi-provinsi di luar DKI yang menunjukan tren penyebaran yang masih tinggi," ujarnya.

Kondisi dokter di daerah banyak terpapar Corona. Di antaranya paparan Corona mengenai 41 dokter residen atau peserta pendidikan dokter spesialis di RSUD dr Soetomo. Lokasi mereka berada di zona merah COVID-19 Jawa Timur yang memuncaki jumlah kasus terkonfirmasi di Indonesia.

Jokowi juga ingin ada penambahan alat kesehatan. Menurut Jokowi, penambahan personel dan alat-alat bisa menjadi contoh terobosan penanganan Corona agar kasus bisa ditekan.

"Kalau tidak kita lakukan sesuatu, dan kita masih datar seperti ini, gal ada pergerakan yang signifikan," ungkapnya.

Jokowi kembali menekankan agar pengendalian COVID-19 berjalan terintegrasi dan terpadu, sehingga tidak ada ego sektoral, baik kementerian atau lembaga maupun daerah dalam penanganan COVID-19.

Ia meminta ego harus dihilangkan dan peran TNI-Polri perlu dijaga. Tokoh masyarakat juga perlu dilibatkan agar masalah penanganan COVID-19 seperti perebutan jenazah tidak terulang.

"Saya minta agar menyiapkan sebuah terobosan agar ada sesuatu baru lagi yang kita kerjakan bersama-sama dan memberikan efek besar pada masyarakat untuk betul-betul kita mematuhi protokol kesehatan yang ada," imbuhnya.

Presiden Jokowi sebelumnya sudah meminta agar kementerian bekerja lebih baik. Ia jengkel akibat sikap menteri yang tidak bekerja optimal. Ia mengaku kerja kementerian tidak signifikan dalam penanganan Covid.

"Hanya gara-gara urusan peraturan, urusan peraturan. Ini extra ordinary. Saya harus ngomong apa adanya nggak ada progres yang signifikan. Nggak ada," kata dia dalam video yang diunggah, Minggu (28/6/2020).

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali