Menuju konten utama

Jokowi Ingin Petani Jadi Profesi Menjanjikan di Masa Depan

Jokowi sebut Indonesia harus membangun kemandirian pangan dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan.

Jokowi Ingin Petani Jadi Profesi Menjanjikan di Masa Depan
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/7/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers - Setpres/hma/rwa

tirto.id - Presiden Joko Widodo ingin agar profesi petani menjadi bidang yang diminati para anak muda. Ia mengatakan Indonesia memiliki petani yang mayoritas sudah tua sehingga para anak muda perlu diajak untuk bertani.

"Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang mensejahterakan dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani, sebab dari total petani Indonesia, sebanyak 71 persen berusia 45 tahun ke atas. Sedangkan yang di bawah 45 tahun sebanyak 29 persen," kata Jokowi saat membuka acara pelatihan petani dan penyuluhan petani lewat rekaman, Jumat (6/8/2021).

Jokowi mengatakan, kondisi pertanian baik di masa pandemi. Ia mengatakan sektor pertanian tumbuh positif 1,75 persen, sementara hampir semua sektor negatif di 2020. Kemudian, pertanian juga tumbuh 2,95 persen di kuartal pertama 2021. Mantan Wali kota Solo itu ingin agar momentum positif tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa.

"Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita harus membangun kemandirian pangan Indonesia dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan," kata Jokowi.

Jokowi menuturkan, pemerintah akan berusaha keras membuat sektor pertanian menguntungkan. Pemerintah berusaha meningkatkan profesionalisme hingga daya saing petani. Ia pun mendorong petani dan kelompok tani tidak fokus di hulu atau onfarm, tetapi mulai masuk ke hilir, yakni pengelolaan pasca panen hingga packaging dan trading.

"Justru di sisi inilah keuntungan terbesar akan diperoleh. Hal ini akan memberikan peluang bagi peningkatan kesejahteraan petani," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menerangkan, persaingan antar produk pertanian sudah memasuki lintas negara. Oleh karena itu, petani Indonesia harus kompetitif dalam keterampilan teknis, pemanfaatan teknologi hingga kompetitif dalam model bisnis dan manajemen.

Ia mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian yang memberikan pelatihan wirausaha pertanian bagi petani milenial. Kemudian akses KUR juga harus dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kegiatan agribisnis dan kesejahteraan petani.

"Jangan hanya berhenti dengan membantu input permodalan KUR saja, tapi budidaya pasca panen, pengolahan, pengemasan, dan pemasaran harus ditingkatkan," kata Jokowi.

Sementara itu, para penyuluh dan pendamping pertanian harus tidak sebatas memberikan penyuluhan dan pertanian, tetapi juga penghubung petani dengan pemerintah dan sebaliknya. Ia meminta kepada para penyuluh untuk terus belajar mengembangkan diri, tingkatkan pengetahuan dan ketrampilan saudara-saudara di bidang teknis dan manajemen.

"Belajarlah terus bersama-sama petani. Dengan koneksi internet yang tersedia, saudara jangan menunggu diklat untuk belajar. Saudara harus aktif belajar sendiri bersama masyarakat," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait PETANI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz