Menuju konten utama

Jokowi Ingatkan Menterinya: Jangan Sampai Kita Dianggap Gak Kerja

Jokowi ingin para pembantunya bisa turun ke lapangan dan menyusun kebijakan dengan baik diikuti dengan pernyataan yang empati ke masyarakat.

Jokowi Ingatkan Menterinya: Jangan Sampai Kita Dianggap Gak Kerja
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Ma’ruf Amin (kanan) menyampaikan sambutan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022). ANTARA FOTO/HO-Setpres/Muchlis Jr/wpa/hp.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh jajaran menteri dan kepala lembaga untuk peka terhadap masalah publik. Salah satu poin penting adalah berani terbuka dan berbicara tentang masalah masyarakat. Jokowi tidak ingin pemerintahannya dianggap tidak bekerja untuk kepentingan rakyat.

“Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis. Harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat. Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat nggak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2022) sebagaimana diunggah Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2022).

Jokowi mengambil contoh sejumlah kasus yang ramai di publik. Ia menyinggung soal sikap pemerintah yang tidak jelas dalam polemik harga maupun kelangkaan minyak goreng. Ia juga menyinggung soal masalah harga pertamax yang naik, tetapi tanpa kejelasan.

“Harga minyak goreng sudah 4 bulan, tidak ada penjelasan apa-apa, kenapa ini terjadi? Yang kedua pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa, mengenai ini," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, “Hati-hati. Kenapa pertamax ceritain dong kepada rakyat. Ada empati kita gitu loh, Nggak ada. Yang berkaitan dengan energi nggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi.”

Khusus isu bahan pokok, Jokowi meminta agar jajarannya tidak hanya membahas soal minyak goreng. Ia ingin urusan beras, kedelai, gandum dan kebutuhan lain dibahas secara detail. Ia tidak ingin kabinet justru dituding tidak bekerja untuk rakyat.

Oleh karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin agar para pembantunya bisa turun ke lapangan dan menyusun kebijakan dengan baik diikuti dengan pernyataan yang empati kepada masyarakat.

“Kalau kerja gak detail, kerja gak betul-betul dilihat betul, dan kita ini diam semuanya. Nggak ada statement, hati-hati. Dianggap kita ini enggak ngapa-ngapain, nggak kerja atau mungkin nggak ngapa-ngapain, nggak kerja," tegas Jokowi.

"Sekali lagi merumuskan kebijakan yang tepat, melakukan langkah-langkah dan kepemimpinan yang cepat di lapangan dan memberikan sekali lagi pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat,” kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait MENTERI JOKOWI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz