Menuju konten utama
Penanggulangan Bencana 2023

Jokowi Dorong Pemda Bangun Rumah Tahan Gempa & Mitigasi Bencana

Jokowi meminta pemda mengedepankan upaya edukasi dan skenario penanganan bencana.

Jokowi Dorong Pemda Bangun Rumah Tahan Gempa & Mitigasi Bencana
Jokowi didampingi Iriana Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri ATR Hadi Tjahjanto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, Wakil Kepala Badan Otorita Dhonnie Rahajoe, tirto.id/Adrian pratama taher

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah mendorong penggunaan bangunan anti-gempa di masa depan agar tidak seperti Turki. Selain itu, mereka juga meminta pemda untuk mulai mengedepankan tata ruang yang aman.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2023 di Jakarta, Kamis (2/3/2023), Jokowi meminta pemerintah daerah mengedepankan upaya edukasi dan skenario penanganan bencana.

Selain itu, ia meminta agar dinas utama seperti Dinas Pekerjaan Umum, Badan Perencana Pembangunan Daerah untuk berani menolak pemberian izin pembangunan perumahan di wilayah rentan gempa.

“Ini dinas-dinas utamanya Dinas PU daerah, Bappeda harus betul-betul menyiapkan jangan sampai terjadi (lambat penanganan bencana) karena itu selalu berulang," kata Jokowi.

Ia ingin perencanaan pembangunan dikelola dengan baik. Ia tidak ingin ada korban bencana di daerah yang sudah ada bangunan. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu memasukkan poin risiko bencana dalam rencana pembangunan dan berani melaksanakan di lapangan.

“Terutama nih betul-betul di lapangan ada orang mau bangun eh gak boleh, ada mau bangun, eh ini rawan tanah longsor, gak boleh. Nggak bisa, jelas-jelas ada sungai yang setiap tahun banjir di pinggirnya malah kemriep bangunan-bangunan, berbondong-bondong malah orang-orang mendirikan bangunan di situ dan dibiarkan. Ini yang sering saya lihat di lapangan. Itu tiap hari saya di lapangan, saya lihat Bappeda itu ada, gunanya Bappeda itu kan perencanaan,” kata Jokowi.

Ia mencontohkan ada daerah di Palu yang setiap 20 hingga 50 tahun sekali kerap terjadi gempa atau bencana alam lain, tetapi pemerintah daerah masih tetap memberikan izin pembangunan rumah.

“Keliru apa keliru? Sudah jelas-jelas (salah). Begitu juga untuk tanah longsor. Tempat-tempat yang kita tahu tanahnya rawan tanah longsor masih diberikan izin untuk mendirikan bangunan. Hati-hati mengenai ini," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta jajaran daerah untuk memperhatikan peta bencana. Khusus di daerah gempa, eks Wali Kota Solo itu mendorong agar masyarakat mulai membangun konstruksi anti-gempa.

“Kita tuh kan sudah punya peta di mana yang terjadi erupsi gunung berapi, di mana yang sering terjadi gempa, kita tahu semuanya. Mestinya mulai diwajibkan biar masyarakat yang mendirikan bangunan konstruksinya diarahkan yaitu konstruksi-konstruksi yang anti gempa," kata Jokowi.

Ia tidak ingin Indonesia seperti Turki yang diduga banyak korban jiwa akibat bangunan tidak tahan gempa. Ia menyebut konstruksi bangunan Turki tidak tahan gempa pada bangunan tinggi, tetapi juga rumah. Hal itu mengakibatkan banyak warga Turki meninggal pada gempa beberapa waktu lalu.

Baca juga artikel terkait MITIGASI BENCANA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz