Menuju konten utama

Jokowi Divaksin & Kenapa Vaksinasi COVID-19 Harus Dilakukan 2 Kali?

Selang 14 hari dari pemberian dosis pertama, dilanjutkan dengan suntikan kedua yang bertujuan untuk menguatkan respons imun.

Jokowi Divaksin & Kenapa Vaksinasi COVID-19 Harus Dilakukan 2 Kali?
Presiden Joko Widodo (kiri) disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). ANTARA FOTO/Setpres-Agus Suparto/Handout/wsj.

tirto.id - Presiden Joko Widodo kembali menerima suntikan vaksin COVID-19 untuk dosis kedua, hari ini, Rabu (27/01/2021) pagi.

Vaksinasi yang juga diikuti oleh Raffi Ahmad ini dilakukan di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta.

Melansir laman Setkab, Jokowi terlihat menggunakan jaket berwarna merah saat akan melakukan vaksinasi. Sama seperti saat pemberian dosis pertama, pada vaksinasi dosis kedua ini Jokowi juga melalui empat tahapan, yaitu:

1. Terlebih dahulu melakukan pendaftaran dan verifikasi data.

2. Melakukan pemeriksaan kesehatan, antara lain pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah.

3. Setelah itu, Jokowi kemudian menuju meja berikutnya di mana proses penyuntikan dilakukan. Pada penyuntikan yang kedua ini, kembali bertindak selaku vaksinator presiden Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib dengan dibantu seorang asisten yang mempersiapkan peralatan.

4. Usai penyuntikan, Presiden mengikuti proses observasi kemungkinan Kejadian Ikutan Pascaimunasisi (KIPI) selama sekitar 30 menit.

Vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd yang disuntikkan pada Jokowi membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Sebelumnya, Jokowi telah menerima suntikan vaksin dosis pertama pada Rabu (13/01/2021).

Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Reisa Brotoasmoro menjelaskan, vaksinasi dosis pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. Dosis pertama ini dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal.

Selang 14 hari dari pemberian dosis pertama, dilanjutkan dengan suntikan kedua yang bertujuan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya.

“Dua dosis suntikan ini akan memicu respons antibodi yang lebih optimal dan lebih efektif di masa yang akan datang,” terangnya.

Reisa menambahkan, antibodi tersebut baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan.

Setelah pemberian vaksinasi kepada Jokowi, hari ini juga dilakukan pemberian vaksin kepada sejumlah perwakilan dari berbagai kalangan yang juga ikut diberi vaksin dosis pertama bersama Presiden pada 14 hari lalu.

Baca juga artikel terkait JOKOWI DIVAKSIN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH