Menuju konten utama

Jokowi dan Megawati Serukan Jaga Kebhinekaan di Perayaan KAA

Jokowi dan Megawati sama-sama mengingatkan pentingnya menjaga kebhinekaan dan keragaman di Indonesia saat berbicara di peringatan 62 tahun Konferensi Asia-Afrika.

Jokowi dan Megawati Serukan Jaga Kebhinekaan di Perayaan KAA
(Ilustrasi) Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Kepala ANRI Mustari Irawan (kiri) melihat Arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 berupa foto, dokumen, dan film yang termasuk dalam daftar “Memory of the World” UNESCO di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Kamis (25/8/2016). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Presiden Joko Widodo dan pendahulunya, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri sama-sama menyerukan pentingnya menjaga keberagaman dan kemajemukan di Indonesia saat berbicara di Peringatan 62 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Istana Negara Jakarta, pada Selasa (18/4/2017).

Jokowi menyatakan Konferensi Asia-Afrika menyuarakan pesan penting ke dunia bahwa perdamaian di tengah perbedaan harus diwujudkan.

"Negara-negara maju sekarang sedang gelisah. Perasaan aman yang terganggu, toleransi mereka yang terkoyak, dihantui terorisme, dihantui ekstremisme, dihantui radikalisme, dan mereka sedang mencari referensi nilai-nilai dalam mengelola keberagaman," kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia harus bersyukur karena telah memiliki kodrat sebagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika. Makanya, Indonesia wajib terus mengelola keberagaman dan kemajemukan.

"Sekarang Indonesia menjadi rujukan dalam mengelola keberagaman suku, mengelola mengelola keragaman ras dan mengelola keberagaman antar golongan," ungka dia.

Selain itu, Jokowi melanjutkan, politik luar negeri Indonesia secara konsisten juga terus menyuarakan perdamaian dunia dalam menghormati keberagaman itu. Dia meyakini kerjasama Asia-Afrika dapat terus ditingkatkan dan berharap semangat Bhinneka Tunggal Ika juga menjadi semangat Asia Afrika.

Adapun Megawati, di forum itu, menyerukan pentingnya menjaga kebhinekaan dengan mengutip pernyataan mendiang ayahnya, Presiden Pertama RI, Soekarno, yakni "Hidup dan biarkan hidup. Bersatulah dalam keberagaman. Live and let live, Unity in Diversity."

Megawati menyatakan sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia wajib mengisi era kemerdekaannya dengan menjaga perdamaian dan kebhinekaan melalui manajemen konflik yang baik.

"Kemerdekaan tidak cukup dirayakan tanpa tanggung jawab. Mengisi kemerdekaan tersebut, bukan lagi perang fisik yang harus kita tempuh. Bukan watak bangsa merdeka, jika tidak mampu melahirkan suatu manajemen konflik yang berkeadaban. Bukan ciri manusia berjiwa merdeka jika menyelesaikan persoalan dengan intimidasi, teror, dan senjata," kata Megawati.

Dia menyerukan agar Bangsa Indonesia berupaya sekuat tenaga untuk memastikan keberagaman terjaga dan dipertahankan.

"Kita harus harus tegas, berani bersikap, kita harus sekuat-kuatnya, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya berjuang mempertahankan keberagaman yang dianugerahkan Allah dengan tentu memilih cara dan jalan damai karena sejatinya hidup berdampingan dalam harmoni hanya dapat terwujud jika diperjuangkan bersama umat manusia," ujar dia.

Megawati menambahkan, "Sekali lagi, saya sampaikan, keberagaman adalah hak kondrati bagi seluruh makhluk hidup."

Baca juga artikel terkait KONFERENSI ASIA AFRIKA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom