Menuju konten utama

Jokowi Curhat Subsidi BBM Lebih Besar daripada Bangun IKN

Jokowi menyebut subsidi BBM mencapai Rp502 triliun, lebih besar dari biaya membangun IKN sebesar Rp466 triliun.

Jokowi Curhat Subsidi BBM Lebih Besar daripada Bangun IKN
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat memimpin Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

tirto.id - Presiden Jokowi mengaku pemerintah memberikan subsidi hingga Rp502 triliun demi menjaga harga bahan bakar dalam negeri tidak berubah. Ia bahkan menyebut bahwa angka subsidi tersebut sudah bisa untuk membangun satu ibukota baru yang menelan anggaran Rp466 triliun.

"Besar sekali bisa dipakai untuk membangun ibukota satu. Karena angkanya sudah Rp502 triliun rupiah. Ini semua kita harus ngerti. Sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini?" kata Jokowi saat rakernas II DPP PDIP, Jakarta, Selasa (21/6/2022).

"Kalau kita enggak ngerti angka, kita tidak merasakan betapa sangat beratnya persoalan saat ini. Bangun ibu kota (IKN) Rp466 triliun, ini untuk subsidi. Tapi enggak mungkin ini tidak kita subsidi, akan ramai kita juga itung-itungan sosial politiknya juga kita kalkulasi," tegas Jokowi.

Jokowi lantas mengatakan harga BBM di berbagai dunia berbeda jauh dengan Indonesia. Harga pertalite Indonesia masih Rp7.650, pertamax Rp12.500. Sementara itu, harga bahan bakar di negara lain sudah lebih tinggi dari Indonesia.

"Hati-hati ini bukan harga sebenarnya loh, ini adalah harga yang kita subsidi," kata Jokowi.

Ia membandingkan dengan harga bensin Singapura sudah mencapai Rp31.000. Di Jerman, kata Jokowi, harga bensin sudah Rp31.000. Sementara itu, di Thailand, harga bensin tembus Rp20.000. Oleh karena itu, Jokowi berharap, publik perlu mendapat pemahaman soal kondisi dunia yang berat.

"Jadi ini yang rakyat harus juga diberitahu bahwa ada kondisi global yang sangat berat," tandas Jokowi.

Baca juga artikel terkait SUBSIDI BBM atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri