Menuju konten utama

Jokowi Berencana Turunkan Harga PCR jadi Rp300 Ribu

Jokowi berencana menurunkan harga PCR menjadi Rp300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam.

Jokowi Berencana Turunkan Harga PCR jadi Rp300 Ribu
Ilustrasi Swab Tes. foto/Istockphoto

tirto.id -

Presiden Jokowi merencanakan akan menurunkan harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi Rp300 ribu. Pemerintah juga berencana untuk memperpanjang masa berlaku tes PCR.

"Mengenai hal ini arahan Presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam keterangan, Senin (25/10/2021).

Sebagai catatan, saat ini penerapan wajib PCR hanya berlaku 2x24 jam untuk syarat bepergian menggunakan pesawat. Kebijakan tersebut berlaku sejak Minggu (24/10/2021) lalu. Selain itu, harga PCR masih dipatok lebih tinggi yaitu Rp495 ribu.

Luhut menegaskan, kebijakan wajib PCR dilakukan sebagai penyeimbang relaksasi aktivitas masyarakat terutama di sektor pariwisata.

Selain itu, pemerintah juga tetap mengedepankan penguatan 3T dan 3M supaya kasus COVID-19 di Indonesia tidak kembali meningkat, terutama menghadapi periode libur Natal dan Tahun Baru.

Pemerintah mencatat penerbangan tahun lalu tetap naik meski menggunakan syarat PCR. Kasus COVID-19 pun tahun lalu juga meningkat ketika mobilitas naik.

Luhut memahami kritik dan masukan publik soal kebijakan PCR meski kasus turun. Menurutnya, kebijakan itu tetap diambil karena pemerintah mencegah penyebaran COVID-19 terulang.

"Perlu dipahami bahwa kebijakan PCR ini diberlakukan karena kami melihat risiko penyebaran yang semakin meningkat karena mobilitas penduduk yang meningkat pesat dalam beberapa minggu terakhir," kata Luhut.

Luhut mengaku pemerintah belajar dari banyak negara, akibat relaksasi kebijakan aktivitas masyarakat dan protokol kesehatan, justru terjadi peningkatan kasus COVID-19. Padahal di negara seperti Inggris jumlah persentase warga yang sudah mendapat vaksinasi lebih tinggi dari Indonesia.

"Ini semua kita belajar jadi saya mohon jangan kita hanya melihat enaknya karena enak ini kita rileks yang berlebihan, nanti kalo sudah ramai jangan juga nanti ribut," kata Luhut.

"Jadi saya mohon kita sudah cukup pengalaman menghadapi ini jadi jangan kita emosional menanggapi apa yang kami lakukan ini. Saya bertanggung jawab dengan ini dan kalau ada yang kurang jelas dengan masyarakat kami sangat siap untuk memberikan penjelasan dan kalau ada alternatif yang bisa diberikan kami juga senang," tutur Luhut.

Baca juga artikel terkait HARGA PCR atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nur Hidayah Perwitasari