Menuju konten utama

Jokowi: Bandara Purbalingga Potensi Ramai meski Terminal Belum Jadi

Presiden Jokowi menilai Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga ada potensi ramai penerbangannya meski terminal belum selesai.

Jokowi: Bandara Purbalingga Potensi Ramai meski Terminal Belum Jadi
Petugas memandu pesawat ATR 72-600 milik PT. Citilink, saat melakukan uji coba penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Jateng, Kamis (1/4/2021). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria.

tirto.id -

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Purbalingga untuk meninjau pembangunan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga, Jawa tengah, Jumat (11/6/2021).
Dalam peninjauan tersebut, Jokowi menyaksikan penyelesaian runaway sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. Selain memiliki landas pacu tersebut, bandara tersebut memiliki apron seluas 100 x 76 meter, dan taxiway sepanjang 70 x 13 meter.

Dengan kapasitas tersebut, bandara dapat digunakan untuk melayani penerbangan pesawat jenis twin propeller seperti ATR 72-600. Jokowi menilai ada potensi penerbangan bakal ramai di bandara ini meski pembangunan terminal belum selesai.

"Meskipun terminalnya belum selesai, tetapi minggu yang lalu telah mulai dilakukan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga kemudian dari Purbalingga ke Surabaya oleh Citilink. Kita melihat juga penumpangnya lebih dari 70 persen, alhamdulillah," kata Jokowi di Purbalingga usai peninjauan, Jumat.
Jokowi berpendapat, pengoperasian bandara tanpa menunggu pembangunan terminal selesai membuat bandara produktif. Ia meyakini, pengoperasian tanpa menunggu terminal juga diharapkan bisa diikuti oleh bandara-bandara lain yang kini masih dalam proses pembangunan.
"Ini bagus, saya senang meskipun terminalnya masih terminal darurat, belum selesai, tetapi airport-nya sudah dipakai. Saya kira ini akan lebih produktif seperti itu dari pada kita menunggu terminal harus selesai baru dilakukan penerbangan. Saya kira cara-cara cepat seperti ini yang akan terus kita lakukan terhadap juga airport yang lain yang dalam proses dibangun," jelasnya.
Mantan Walikota Solo ini berharap, kehadiran Bandara Jenderal Besar Soedirman dapat memberikan kontribusi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Tengah, khususnya bagian barat dan selatan.
"Kita harapkan bandara ini akan memberikan kontribusi menumbuhkan ekonomi, tidak hanya di Kabupaten Purbalingga tetapi juga di Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, dan juga daerah sekitarnya termasuk Kebumen. Sehingga kita harapkan mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas logistik akan lebih baik sehingga akhirnya akan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi pada wilayah di Jawa Tengah bagian selatan ini," Kata Jokowi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan bahwa Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah memulai operasinya per 1 Juni 2021 dan kemudian dilakukan penerbangan komersial perdana per 3 Juni 2021.
Ia menuturkan, pembangunan bandara akan ditambah dengan penambahan fasilitas panjang landas pacu menjadi 2.200 meter. Dengan kondisi tersebut, nantinya pesawat yang lebih besar seperti Airbus 320 dan Boeing 737-800 atau 737-900 sudah bisa mendarat di Bandara Jenderal Besar Soedirman.
"Kapasitas terminal pun akan kemudian berganti yang sekarang masih dalam posisi terminal temporer akan kemudian menjadi permanen yang kemudian akan kami kembangkan dan insyaallah akan selesai dengan luasan 1.300 meter persegi pada awal 2023 nanti," ujar Awaluddin di lokasi.

Baca juga artikel terkait BANDARA JENDERAL BESAR SOEDIRMAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri