Menuju konten utama

Jokowi Akan Jajal Tol Jakarta-Surabaya yang Tersambung Akhir 2018

Tol Jakarta-Surabaya ditargetkan akan tersambung pada akhir 2018.

Jokowi Akan Jajal Tol Jakarta-Surabaya yang Tersambung Akhir 2018
Presiden Joko Widodo menaiki mobil listrik Ezzy II milik Institut Teknologi Sepuluh Nopember saat peresmian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto seksi IB, seksi II, dan seksi III di gerbang Tol Warugunung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/12/2017). ANTARA FOTO/Umarul Faruq

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan mencoba naik mobil melalui jalan tol Jakarta-Surabaya yang ditargetkan tersambung pada akhir 2018. Seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet, Jokowi ingin mengetes berapa jam perjalanan yang harus ditempuh jika melalui tol baru ini.

“Saya mau coba naik mobil berapa jam sekarang,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan CEO Networking 2018, di Ballroom 1 dan 2, The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Jakarta pada Senin (3/12/2018).

Presiden mengaku sudah menghitung nanti pada akhir 2019, jalan tol antara Merak sampai Banyuwangi, ujung barat sampai ujung timur juga akan sambung.

Kemudian untuk Tol Trans Sumatera, akhir tahun ini Lampung-Palembang belum selesai, tapi Bakauheni sampai ke Terbanggi Besar, sepanjang 148 kilometer sudah akan tersambung.

“Orang lapangan yang menyampaikan ke saya akan tersambung kurang lebih bulan Juni 2019, Lampung-Palembang, Bakauheni-Palembang akan sambung. Itu Juni 2019,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden menyebut sudah meminta agar jangan Juni, April atau akhir Maret, karena pasti nanti dihubungkan untuk kepentingan pemilu, padahal, lanjut Presiden, pemerintah tidak berpikir seperti itu.

“Kalau April atau akhir Maret selesai, artinya bisa kita pakai untuk Lebaran dari Jakarta langsung bisa ke Palembang,” ucap Presiden seraya menambahkan jelang Pemilu ini, ada yang curiga melulu saat pekerjaannya dimajukan atau diselesaikan.

Jokowi mengatakan, mungkin ada pihak yang tidak suka atau merasa dirugikan dengan pembangunan-pembangunan seperti ini, tapi Presiden meyakini ini adalah pondasi, pilar yang diperlukan oleh negara ini dalam rangka kompetisi, bersaing dengan negara-negara lain.

“Pondasi-pondasi seperti ini memang kadang-kadang menyebabkan kita agak sakit. Tapi kalau saya melihat pertumbuhan ekonomi kita juga masih di atas 5, inflasi kita juga akhir tahun ini perkiraan kita 3,2. Saya kira kondisi-kondisi seperti ini juga semakin baik,” ungkap Jokowi.

Presiden menjelaskan, Pemerintah ingin membangun kepercayaan Indonesia bisa mengelola fiskal, mengelola moneter secara hati-hati.

“Ya jangan kaget nanti kalau dolar turun terus, enggak tahu sampai berapa. Tapi kita juga ingin jangan turunnya terlalu cepat dan drastis, karena kita juga masih membutuhkan untuk persaingan dalam ekspor produk-produk Indonesia,” kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait JALAN TOL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra