Menuju konten utama

Jokowi Ajak Perguruan Tinggi Jaga Kebhinnekaan dan Persatuan

Menjaga kebhinnekaan disertai tantangan untuk menjaga komunikasi, toleransi antar kelompok, persatuan, dan kerukunan.

Jokowi Ajak Perguruan Tinggi Jaga Kebhinnekaan dan Persatuan
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan dihadapan pimpinan bank umum di Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak perguruan tinggi di Indonesia untuk merawat kebhinnekaan dan memelihara persatuan. Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (29/3/2018).

"Unisma juga harus menjadi perguruan tinggi yang bisa mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang dapat menjadi penggerak Bhinneka Tunggal Ika kita," kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto dari Kemenristekdikti, Senin (2/4/2018).

Dalam kuliah umumnya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kebhinnekaan menjadi tantangan baru bagi negara-negara yang selama ini relatif homogen. Bahkan beberapa negara memandang keragaman sebagai sebuah ancaman bagi negaranya.

"Di sisi lain, kebhinnekaan juga disertai tantangan untuk menjaga komunikasi, menjaga toleransi antar kelompok menjaga persatuan, kerukunan dan persaudaraan," papar Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, kebhinnekaan juga selalu disertai dengan kekayaan seni dan budaya, antarkelompok yang saling mengisi, serta menghasilkan masyarakat yang semakin matang dan dewasa karena saling belajar antara satu dengan yang lainnya.

"Berkat perjuangan para pahlawan, syuhada, ulama, Indonesia bisa menjadi bangsa kokoh. Sejak Indonesia berdiri, kita menjalani bhinneka, sangat beragam, majemuk," kata Jokowi.

Ia pun memberikan apresiasi terhadap perkembangan perguruan tinggi dengan nilai-nilai agama Islam di Indonesia yang telah maju dan modern dengan membawa semangat toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam moderat yang bersinergi dengan nilai-nilai demokrasi. Saat ini Indonesia menjadi rujukan negara-negara di dunia dalam hal mengelola persatuan.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Unisma memiliki aura kebesaran islam nusantara serta pendidikan tinggi islam yang maju dan modern.

"Tadi disebutkan juga oleh pak Rektor, Unisma adalah Universitas Nahdlatul 'Ulama (NU) yang paling besar di dunia yang mahasiswa dan mahasiswinya sekitar 13.000, ini banyak sekali," ucap Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi bersama Rektor Unisma dan Gubernur Jatim Soekarwo meresmikan Gedung Hall & Auditorium Asy'ari dan Gedung Pusat Umar bin Khottob sebagai rangkaian Dies Natalis ke-37 Unisma.

Acara ini juga dihadiri Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti, Koordinator Kopertis Wilayah VII Suprapto, Koordinator Kopertis Wilayah IV Uman Suherman, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Walikota Malang Mochamad Anton dan civitas akamedika Unisma.

Baca juga artikel terkait PERGURUAN TINGGI NEGERI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra