Menuju konten utama

JogjaROCKarta 2022 Sukses Mengentak Penggemar Rock di Tebing Breksi

JogjaROCKarta Festival 2022 sukses mengentak para penggemar rock di Tebing Breksi Yogyakarta.

JogjaROCKarta 2022 Sukses Mengentak Penggemar Rock di Tebing Breksi
Konser Jogjarockarta Festival. Instagram/seringai_official/@raidgel

tirto.id - Rajawali Indonesia sukses menggelar JogjaROCKarta Festival, salah satu event musik rock terbesar di Indonesia. Acara itu digelar selama dua hari di Tebing Breksi Yogyakarta, 24-25 September 2022.

Di hari kedua, Minggu, 25 September 2022, panggung utama diisi oleh sejumlah headliner, di antaranya Voice of Baceprot (VoP), Death Vomit, Edane, Seringai, Godbless dan Jamrud.

Voice of Baceprot adalah band metal yang diisi oleh tiga perempuan berhijab. Mereka sukses memukau penonton dengan berbagai lagu, salah satunya membawakan ulang lagu "Chop Sueyl" milik System of a Down.

Demikian pula dengan band beraliran death metal asal Yogyakarta, Death Vomit. Hari itu, Sofyan Hadi (gitar/vokal), Oki Haribowo (bass) dan Roy Agus (drum) bermain sangat powerfull.

Sepanjang penampilan, para penggemar saling berpegang tangan dan berputar seperti badai. Oki Haribowo sempat mengatakan, awalnya dia sempat grogi karena hampir sudah dua tahun tidak bermain karena pandemi.

Tetapi, kata Oki, perasaan itu sirna ketika melihat antusias para penggemarnya moshing di depan panggung. Untuk pertama kalinya, Death Vomit membawakan album baru Dominion Over Creation.

Memasuki pukul 06.00 WIB, Edane tampil memukau dengan lagu-lagu nostalgia seperti "Rock in 82", "Time To Rock", "Kau Pikir Kaulah Segalanya?" dan "Living Dead".

Penampilan setelahnya ada Seringai yang dibuka dengan lagu "Mengadili Persepsi". Para penggemar pun kompak meneriakan bait "Individu merdeka."

Instrumen yang dimainkan Ricky Siahaan, Sammy dan Edy Kemod mampu menutupi kekurangan Arian yang malam itu berkali-kali mengatakan kalau dirinya kurang sehat, sehingga ada beberapa lagu yang dipotong.

"Lain kali kami akan bermain sempurna, terutama saya," kata Arian.

God Bless dan Jamrud yang Penuh Nostalgia

God Bless bermain pada pukul 20.00 WIB dan membuka penampilan dengan lagu "bla... bla.... bla...". Sing along dimulai ketika Ahmad Albar dan kawan-kawan membawakan lagu "Rumah Kita" dan "Panggung Sandiwara".

God Bless juga membawakan sejumlah lagu lawas di antaranya, "Semut Hitam", "Musisi", "Bis Kota", "Syair Kehidupan" dan "Trauma".

Konser kemudian pecah ketika Jamrud membuka penampilan pukul 21.00 WIB. Mayoritas orang-orang bernyanyi ketika Jamrud memainkan lagu-lagunya seperti "Senandung Raja Singa", "Asal British", "Ningrat", "Putri", "Surti Tejo" dan masih banyak lagi.

Salah satu penikmat musik rock, Gembong Sigit, mengatakan, semua penampil memberikan porsinya masing-masing.

Tapi, Gembong bilang, penampilan yang terbaik menurut versinya adalah Death Vomit, band sepuh beraliran death metal asal Yogyakarta.

"Death Vomit keren banget. Gahar, tangguh, metal banget. Kayak nonton band luar," ujar pria 51 tahun itu.

Kalau God Bless, menurut dia, semacam mengingatkan pada nostalgia masa remaja, terutama lagu "Trauma" dan "Musisi".

Selain headliner tadi, hari kedua JogjaROCKarta Festival juga diisi oleh Prison of Blues, The Melting Minds, Hiatus Mantra, Cangkang Serigala, Circle Fox, Fun As Thirty, Havinhall, Metalic Ass, Saint Jimmy, The Trengginas dan masih banyak lagi.

Baca juga artikel terkait JOGJAROCKARTA FESTIVAL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya