Menuju konten utama

JK Menilai Masalah Antasari-SBY Berpengaruh ke Pilkada

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perselisihan antara Antasari Azhar dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memang berpengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) DKI Jakarta 2017.

JK Menilai Masalah Antasari-SBY Berpengaruh ke Pilkada
Wakil Presiden Jusuf Kalla menunjukkan surat suara ketika memberikan hak suara pada aPilkada DKI Jakarta di TPS 3 Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (15/2). Pilkada serentak dilaksanakan di 101 daerah termasuk DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Perselisihan antara Antasari Azhar dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pandangan Wakil Presiden Jusuf Kalla memang berpengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) DKI Jakarta 2017, tetapi tidak berhubungan dengan perayaan itu.

"Saya tidak lihat hubungan antara pilkada dengan apa yang terjadi antara Pak Antasari dengan Pak SBY, bahwa berpengaruh iya, tapi tidak menjadi bagian dari itu," kata JK di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu, (15/2/2017) seperti dikutip dari Antara.

Jk berharap kedua belah pihak bisa menemukan solusi yang baik dan kembali tenteram.

"Seperti saya katakan tadi, Pak Antasari dan Pak SBY kan dua-duanya sudah mengajukan ke polisi, jadi kita tunggu melihat proses di kepolisian, apa yang terjadi, mudah-mudahan sebelum itu ada suatu solusi yang baik dan tenteram dari dua belah pihak," kata Wapres.

Komentar JK tersebut disampaikan untuk menanggapi hasil penghitungan cepat "quick count" pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono (Putra Susilo Bambang Yudhoyono)-Sylviana Murni yang paling rendah di antara dua pasangan lainnya.

Berdasarkan hitung cepat yang disiarkan beberapa televisi nasional, pasangan calon gubernur-wakil gubernur AHY-Sylviana Murni memperoleh suara sekitar 18 persen.

Sementara itu, pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno bersaing ketat di kisaran 40 persen.

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta akan mengumumkan hasil resmi Pilkada 2017 pada 22 Februari mendatang.

Jika hasil Pilkada DKI pada 15 Februari 2017 tidak memenangkan salah satu pasangan dengan suara mencapai 50 persen plus satu, maka Pilkada putaran kedua akan dilangsungkan pada April 2017.

Sementara itu terkait dengan perselisihan antara Antasari Azhar dengan Presiden ke 6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, pada 14 Februari 2017, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar melakukan konferensi pers yang meminta SBY untuk jujur akan campur tangannya dalam kasus tersebut.

Mantan Ketua KPK yang menjadi terpidana kasus pembunuhan di masa pemerintahan SBY ini kemudian melaporkan dugaan keterlibatan SBY yang mengkriminalisasi dirinya kepada Bareskrim Polri.

Menanggapi tindakan tersebut, SBY juga balik melaporkan Antasari Azhar pada Bareskrim Polri atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.

Baca juga artikel terkait KASUS ANTASARI AZHAR atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Politik
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh