Menuju konten utama

JK Harapkan Perjanjian Kemitraan CEPA Segera Diteken

Pemerintah sendiri masih berjibaku untuk bernegosiasi dalam sejumlah perjanjian dagang dengan beberapa negara seperti Jepang dan Amerika Serikat.

JK Harapkan Perjanjian Kemitraan CEPA Segera Diteken
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berpidayo saat menghadiri peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) internasional di gedung Komnas HAM, Jakarta, Selasa (11/12/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong agar Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economis Partnership Agreement (CEPA) segera diselesaikan.

Hal itu, kata dia, untuk menambah kepercayaan investor luar negeri terhadap Indonesia. Percepatan dan peningkatan perjanjian dagang dengan negara-negara lain, kata dia, disebut bakal melengkapi sejumlah pembaruan regulasi terkait investasi yang tengah dilakukan pemerintah.

"Kita perlu meningkatkan dan mempercepat perjanjian perdagangan lewat CEPA," ujar Jusuf Kalla di Ritz-Carlton Ballroom, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2019).

Dari dalam negeri sendiri, sejumlah regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun kepercayaan investor terhadap Indonesia berupa insentif tax holiday serta reformasi perizinan dalam pembaruan paket kebijakan ekonomi jilid XVI.

Selain itu, ada pula relaksasi sejumlah bidang usaha dalam daftar negatif investasi yang telah disahkan. Jika, perjanjian dagang antar negara dalam bentuk CEPA banyak diteken, kata JK, maka investor bakal tambah yakin sebab kepastian hukum investasi di Indonesia tidak akan berubah-ubah.

Saat ini, pemerintah sendiri masih berjibaku untuk bernegosiasi dalam sejumlah perjanjian dagang dengan beberapa negara seperti Jepang dan Amerika Serikat.

Selain itu, ada pengesahan Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komperhensif antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA) pada 2018, tapi penandatanganan perjanjian masih menunggu kebijakan politik luar negeri kedua negara.

"Ini agar ada kesamaan pemikiran. Kalau tidak ada kesamaan persepsi, maka investasi perdaganggan akan beralih ke negara yang lebih nyaman," katanya.

Baca juga artikel terkait PERDAGANGAN BEBAS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali