Menuju konten utama
Pendidikan Ekonomi

Jenis Pengangguran Menurut Lama Waktu Kerja & Dampaknya

Jenis-jenis pengangguran menurut lama waktu kerja, dari pengangguran terbuka hingga terselubung, lalu apa saja dampaknya?

Jenis Pengangguran Menurut Lama Waktu Kerja & Dampaknya
Pencari kerja mengunjungi pameran “Job Fair 2019” yang digelar Pemerintah Kota Banda Aceh di gedung Amel Convention Banda Aceh, Aceh, Rabu (25/9/2019). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.

tirto.id - Pengangguran merupakan kondisi ketika seorang yang termasuk angkatan kerja dan ingin kerja tapi belum kunjung memperoleh pekerjaannya.

Lantas, bagaimana pengangguran ini bisa terjadi serta apa saja jenis dan dampaknya?

Berdasarkan catatan Sugianto dan Yul Tito dalam artikelnya di Jurnal IKRA-ITG Ekonomika (Vol. 2, No. 3, 2020, hlm. 57), pengangguran hanya terjadi pada angkatan kerja yang berniat kerja namun belum mendapatkan pekerjaan.

Sementara itu, mereka yang tak bekerja dan tak berniat kerja tidak termasuk ke dalam kategori pengangguran.

Mankiw dalam Teori Makroekonomi (2013) menjabarkan penyebab pengangguran adalah masalah ketidakseimbangan jumlah tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan. Maksudnya, pelamar lebih banyak dibandingkan pekerja yang diperlukan.

Jenis-jenis Pengangguran Menurut Lama Waktu Kerja

Menurut catatan Nuryan Eva dalam e-Modul Ekonomi Kelas XI (Salindia 34), pengangguran berdasarkan lama waktu kerja setidaknya dipisahkan menjadi 3 jenis. Di antaranya mencakup pengangguran terbuka, setengah menganggur, dan terselubung.

Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing jenis tersebut.

1. Pengangguran terbuka

Open unemployment atau pengangguran terbuka terjadi ketika seseorang sama sekali tak bekerja. Namun, ia sedang dalam kondisi mencari pekerjaan.

2. Setengah menganggur

Kerap diistilahkan sebagai underemployment, kondisi pengangguran ini terjadi ketika orang bekerja namun tenaganya kurang dimanfaatkan.

Hal ini dinilai berdasarkan jam kerja, produktivitas, hingga penghasilan yang didapat.

3. Pengangguran terselubung

Disebut juga disguised unemployment, pengangguran jenis ini bekerja tidak optimal di pekerjaannya.

Situasi ini terjadi ketika ia bekerja, namun bakat dan kemampuannya kurang. Oleh sebab itu, timbul produktivitas yang kecil.

Dampak Pengangguran

Selain menjabarkan jenis-jenis di atas, Nuryan Eva (Salindia 35-36) juga menuliskan macam-macam dampak yang terjadi akibat pengangguran.

Pertama, ada dampak yang terjadi pada pembangunan nasional. Sementara itu, dampak yang kedua berpengaruh terhadap manusia yang menganggur.

Berikut daftar dampak-dampak tersebut.

Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional:

1. Penurunan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita

Pada dampak ini, pendapatan secara nasional akan menurun jumlahnya jika terjadi pengangguran.

Selain itu, pendapatan per kapita juga akan jatuh lantaran angka tersebut merupakan hasil pembagian pendapatan nasional dengan angka total penduduk angkatan kerja.

2. Penurunan anggaran penerimaan negara

Dampak ini terjadi ketika seseorang yang menganggur secara otomatis tak dikenakan pajak oleh negara.

Oleh sebab itu, pengangguran yang marak terjadi akan menghasilkan penurunan biaya anggaran penerimaan negara.

3. Masyarakat memperoleh beban psikologis

Seperti halnya air yang keruh, pengangguran yang terjadi pada seorang individu bisa saja menimbulkan efek lain ke individu-individu lain.

4. Meningkatnya biaya sosial

Negara biasanya memfasilitasi orang-orang dengan tingkat perekonomian menengah ke bawah. Oleh sebab itu, biaya sosial untuk menjalankan kegiatan ini akan bertambah.

Dampak pengangguran terhadap individu yang menganggur:

  • Menurunkan kepercayaan diri;
  • Meningkatkan kriminalitas diri jika tidak menggunakan akal sehatnya;
  • Menghilangkan pendapatan individu;
  • Melunturkan keterampilan yang dimiliki seorang individu.

Infografik SC Jenis Pengangguran

Infografik SC Jenis Pengangguran. tirto.id/Ecun

Baca juga artikel terkait PENGANGGURAN atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno