Menuju konten utama

Jenis-Jenis Malaria dan Penyebabnya, serta Gejala yang Muncul

Berikut ini jenis-jenis malaria dan penyebabnya, beragam spesies nyamuk malaria, dan gejala akibat penyakit malaria. 

Jenis-Jenis Malaria dan Penyebabnya, serta Gejala yang Muncul
Ilustrasi obat malaria. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Malaria adalah penyakit akibat parasit yang disebarkan melalui gigitan nyamuk anopheles. Selama ini, ada beberapa jenis parasit penyebab malaria. Nyamuk anopheles yang menyebarkan parasit-parasit itu juga ada beragam.

Menurut WHO, pada tahun 2020 terdapat sekitar 241 juta kasus malaria di seluruh dunia. Penyakit malaria biasanya ditemukan di negara-negara beriklim tropis dan subtropis.

Lokasi persebaran nyamuk anopheles terdapat di berbagai belahan dunia, kecuali Antartika. Secara umum, nyamuk anopheles (nyamuk malaria) aktif pada waktu pagi dan senja meski ada pula yang malam hari. Namun, nyamuk ini tidak aktif saat kondisi berangin.

Parasit penyebab malaria ditularkan oleh nyamuk anopheles betina, bukan jantan. Sebab, nyamuk anopheles betina saja yang butuh mengisap darah untuk pengembangan telurnya. Rata-rata usia nyamuk anopheles betina adalah sebulan, sementara yang jantan hanya sekitar satu minggu.

Ada banyak jenis nyamuk anopheles yang diketahui bisa menularkan parasit penyebab malaria. Di Indonesia saja, mengutip laman Litbang Kemkes RI, terdapat 26 spesies nyamuk anopheles yang bisa menularkan parasit malaria.

Daftar 26 jenis (spesies) nyamuk malaria di Indonesia dan lokasi penemuannya (provinsi) adalah sebagai berikut:

  • Anopheles aconitus (Lampung, Jateng, Jatim, Bali, NTB, dan NTT)
  • Anopheles annularis (Sulawesi Barat)
  • Anopheles balabacensis (Aceh, Riau, Jabar, Jateng, NTB, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim)
  • Anopheles barbumbrosus (Sulawesi Tengah)
  • Anopheles bancrofti (Papua Barat dan Papua)
  • Anopheles barbirostris (NTB, NTT, Sulut, Sulteng, Sulawesi Tenggara)
  • Anopheles farauti (Maluku dan Papua)
  • Anopheles flavirostris (NTT dan Sulawesi Tenggara)
  • Anopheles karwari (Papua)
  • Anopheles kochi (Sumatera Utara, NTT, Papua Barat)
  • Anopheles koliensis (Papua Barat)
  • Anopheles letifer (Riau, Bangka Belitung, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kaltim)
  • Anopheles leucosphyrus (Sumsel, Kalsel, Sulawesi Selatan)
  • Anopheles ludlowae (Sulawesi Tengah)
  • Anopheles minimus (NTT)
  • Anopheles nigerrimus (Sumatera Utara dan Kalimantan Barat)
  • Anopheles parangensis (Sulawesi Utara)
  • Anopheles peditaeniatus (Kalimantan Timur)
  • Anopheles punctulatus (Sultra, NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua)
  • Anopheles sinensis (Jawa Timur dan Sulawesi Tengah)
  • Anopheles subpictus (Sumut, Bengkulu, Jabar, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sultra, Malut, Maluku)
  • Anopheles tesselatus (DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan NTB)
  • Anopheles umbrosus (Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara)
  • Anopheles vagus (NTB, NTT, Gorontalo)
  • Anopheles sundaicus (Aceh, Sumut, Sumbar, Kepri, Bengkulu, Babel, Lampung, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, Kalbar, Kaltim, Kalsel)
  • Anopheles maculatus (Sumut, Riau, Babel, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulsel).

Jenis-Jenis Malaria dan Penyebabnya

Mengutip dari Healthline, parasit penyebab malaria adalah parasit Plasmodium yang hinggap dan menular melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Parasit ini dapat masuk ke tubuh manusia via pembuluh darah ketika nyamuk anopheles menggigit kulit.

Setelah masuk dalam tubuh, parasit tersebut akan menuju ke organ hati. Setelah beberapa hari, parasit dewasa mulai masuk dan menginfeksi sel darah merah.

Penyakit malaria juga dapat menyebar dari manusia ke manusia lain melalui transplantasi organ, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik.

Parasit Plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria terbagi menjadi 4 jenis. Dilansir dari laman RS Soewandhi Surabaya, berikut ini adalah keempat jenis parasit penyebab malaria tersebut.

1. Plasmodium Vivax

Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium Vivax cenderung memicu gejala ringan. Parasit ini dapat bertahan di organ hati dalam waktu lama, dari beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium Vivax dapat menyerang kembali ketika daya tahan tubuh menurun.

2. Plasmodium Ovale

Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium Ovale juga termasuk tidak terlalu berbahaya dan mengancam nyawa manusia. Namun, malaria yang disebabkan oleh parasit ini bisa menyebabkan anemia atau kekurangan darah.

3. Plasmodium Malariae

Malaria yang disebabkan oleh Plasmodium Malariae menimbulkan gejala setelah waktu yang lama sejak parasit tersebut menginfeksi tubuh. Infeksinya menyebabkan penderita malaria jenis ini akan langsung mengalami infeksi kronis serta gangguan fungsi ginjal.

4. Plasmodium Falciparum

Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium Falciparum adalah paling berbahaya. Sebabnya, parasit ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi penyakit, seperti kejang hingga koma. Penyebab kematian akibat malaria sebagian besar karena Plasmodium Falciparum

Di Indonesia sendiri, dua jenis parasit malaria yang paling umum ditemukan adalah Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum.

Gejala Penyakit Malaria yang Umum Terjadi

Gejala-gejala penyakit malaria biasanya baru muncul sekitar 7-18 hari setelah infeksi atau tergigit nyamuk yang membawa parasit Plasmodium. Namun, di kasus tertentu, gejala malaria baru akan muncul setelah beberapa bulan bahkan tahun.

Dilansir dari NHS, berikut adalah gejala-gejala penyakti malaria yang umum terjadi:

  • Suhu tubuh tinggi disertai keringat dingin
  • Sakit kepala disertai kebingungan
  • Merasa kelelahan dan mengantuk (terutama pada anak-anak)
  • Sakit perut hingga diare
  • Kehilangan selera makan
  • Nyeri otot
  • Kulit menguning
  • Tenggorokan kering, batuk, dan kesulitan bernapas.

Baca juga artikel terkait MALARIA atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Addi M Idhom