Menuju konten utama

Jenis-Jenis Jeruk dan Vitamin C yang Terkandung di Dalamnya

Jenis-jenis jeruk dan Vitamin C yang terkandung di dalamnya: mulai dari jeruk nipis hingga jeruk calamansi.

Jenis-Jenis Jeruk dan Vitamin C yang Terkandung di Dalamnya
Ilustrasi warga memetik jeruk Siam Madu atau jeruk Berastagi di perkebunan kawasan dataran tinggi Karo, Merek, Karo, Sumatera Utara, Selasa (3/4). Jeruk merupakan salah satu jenis buah yang mengandung banyak vitamin c. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww/17.

tirto.id - Salah satu solusi melawan penyebaran virus corona adalah dengan meningkatkan imun tubuh. Para dokter menganjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C di mana itu bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh.

Selain di dalam produk-produk medis yang dijual di Apotik, vitamin C juga banyak diperoleh melalui buah jeruk

Dalam salah satu riset Cochrane Library, ditemukan bahwa jeruk mengandung vitamin C dan antioksidan yang bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap virus maupun kuman yang menyebabkan pilek dan flu.

Di Indonesia, jeruk memiliki berbagai macam jenis, mulai dari jeruk yang bentuknya kecil hingga yang berukuran besar. Satu buah jeruk ukuran normal biasanya bisa mengandung sekitar 59-83 mg.

Dikenal berasal dari beberapa daerah dan kerap dipakai sebagai bumbu dapur, berikut beberapa jenis jeruk beserta manfaatnya:

Jenis-jenis Jeruk

1. Jeruk manis

Jeruk manis memiliki nama latin Citrus Sinensis. Jeruk ini banyak ditemukan di supermarket. Biasanya berwarna jingga dan hijau kekuning-kuningan. Jeruk manis juga sering disebut jeruk iris karena kulit buah tidak dapat dikupas

Bentuk dari jeruk manis bulat dan bulat telur serta memiliki berat rata-rata 190 sampai 497 gram.

Pohon jeruk manis memiliki daun yang bersayap dan berbentuk bulat telur. Varietas lain dari jeruk ini ada yang berwarna merah dan kadang tak memiliki biji.

Dilansir Healthline, jeruk manis mengandung vitamin C dalam jumlah tinggi. Satu jeruk manis menyediakan sekitar 31 mg vitamin C, yang merupakan 51 persen dari reference daily intake (RDI) atau dari refensi asupan harian yang disarankan.

2. Jeruk Bali

Jeruk Pamelo lebih dikenal masyarakat sebagai jeruk Bali karena jeruk ini banyak ditemukan di Bali.

Balitjestro, Kementerian Pertanian menemukan, ada sekitar 34 varietas jeruk Bali, ini bisa terlihat dari warna daging jeruk yang berwarna merah dan ada juga yang putih.

Ini juga bisa dilihat dari berat, bentuk dan warnanya. Berat jeruk Bali bermacam-macam, tapi biasanya sekitar 1000 hingga 3000 gram.

Bentuknya, ada yang bulat, juga ada yang agak gepeng. Warna dari jeruk ini hijau dan hijau kekuning-kuningan.

Dibanding jenis jeruk lainnya, jeruk Bali adalah jeruk yang ukurannya paling besar. Pohon jeruk Pamelo ini memiliki yang hampir sama dengan jeruk manis, memiliki daun sayap dan berbentuk bulat telur. Tetapi, daun jeruk Bali lebih lebar daripada jeruk manis.

3. Jeruk Nipis

Jeruk Nipis atau lime memiliki banyak spesies jeruk nipis seperti jeruk kunci atau key lime (Citrus aurantifolia) dan jeruk Persia (Citrus latifolia).

Jeruk nipis biasanya digunakan sebagai bumbu dapur, terutama untuk makanan berkuah seperti soto dan bakso.

Jeruk nipis memiliki bentuk yang kecil. Jeruk nipis yang ada di Indonesia termasuk jenis key lime, yang memiliki biji yang agak banyak, lebih asam dan rasanya lebih kuat.

Sedangkan jeruk persia memiliki ciri-ciri agak berbeda. Bentuk dari jerk persia lebih besar dan agak lonjong seperti lemon dan kulitnya tebal.

Jeruk nipis mengandung banyak senyawa yang bermanfaat untuk tubuh, terutama antioksidan. Satu jeruk nipis ukuran sedang biasanya menyediakan 22-32 persen asupan vitamin C.

Dilansir US National Library of Medicine, jeruk nipis kaya akan senyawa aktif yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh seeperti flavonoid, limonoid, kaempferol, quercetin, dan asam askorbat

4. Jeruk Siam

Jeruk siam adalah jenis jeruk yang banyak ditemui di pasar tradisional. Jeruk ini mempunyai rasa yang manis, berkulit tipis dan mudah dikupas. Ukuran jeruk siam relatif lebih kecil dengan kisaran berat 90 hingga 100 gram.

Menutip Balitjestro, buah jeruk siam berbentuk bulat dengan ujung buah bundar. Kulit buah berwarna hijau kekuningan, mengkilat. Daun jeruk siam tidak memiliki sayap daun dan helaian daunnya siam lebih lebar.

5. Jeruk Keprok

Pohon jeruk keprok memiliki daun yang hampir sama dengan daun jeruk siam. Namun, daun helaian daun jeruk keprok berbentuk bulat telur memanjang, elliptis dengan ujung tumpul, melekuk ke dalam sedikit/bergelombang.

Secara keseluruhan jeruk siam dan jeruk keprok memiliki karakter yang hampir sama, namun jeruk keprok atau Citrus sinensis Osbeck berbentuk bulat gepeng dan ciri khasnya mempunyai konde.

6. Jeruk Purut

Jeruk purut atau Citrus hystrix adalah jeruk tropis yang berasal dari berbagai bagian Asia Tenggara. Selain dipakai sebagai bahan kuliner karena rasanya yang unik, jeruk purut juga dipakai dalam pengobatan herbal tradisional.

Citrus hystrix berarti jeruk landak, ini karena pohon dari buah ini penuh duri. Jeruk purut juga memiliki kulit yang mengkerut dan tebal. Jeruk ini berwarna hijau saat mentah dan kuning kehijauan saat matang. Ukurannya kecil mirip jeruk nipis.

Daun jeruk purut sering dipakai untuk aneka masakan. Kandungan citronellolnya membuat daun itu menyebarkan bau yang cukup kuat. Daun jeruk purut biasanya kita dipakai di bumbu pecel, rempenyek dan biasanya dicampur dengan daun salam.

7. Jeruk Calamansi

Jeruk calamansi (Citrus microcarpa) berukuran kecil dengan daging berwarna jingga kekuning-kuninga. Jenis jeruk calamansi berasal dari Filipina dan banyak ditemukan di Tiongkok selatan, Taiwan, Borneo, Sulawesi, dan Bengkulu.

Di Bengkulu jeruk calamansi diproduksi secara besar-besaran dan dibuat sebagai sirup. Di Sulawesi buah ini biasanya dicampur ke dalam sambal colo-colo.

Besar jeruk kalamansi berdiameter antara 3 hingga 4 cm. Berkulit tipis dengan warna kulit hijau sampai jingga ketika matang. Daunnya berbentuk oval dan berwarna gelap serta batang pohonnya juga berduri mirip jeruk purut.

Baca juga artikel terkait VITAMIN C atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno