Menuju konten utama

Jemaah Haji Risiko Tinggi Pakai Wristband untuk Pantau Kesehatan

Pada wristband terdapat data kondisi kesehatan jemaah haji yang didapat melalui infra merah lalu terhubung ke TeleJemaah dan Tele Petugas secara otomatis.

Jemaah Haji Risiko Tinggi Pakai Wristband untuk Pantau Kesehatan
Jamaah calon haji kloter pertama antre memasuki pesawat saat keberangkatan di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (4/6/2022) dini hari. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/nym.

tirto.id - Sebanyak 389 dari 11.267 jemaah haji kloter pertama embarkasi Jakarta telah diberangkatkan dari Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (4/6/2022) dini hari. Keberangkatan kloter pertama ini menandai dimulainya masa operasional ibadah haji Indonesia 1443 Hijriah/2022 Masehi.

Calon jemaah haji dilepas secara resmi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, Hilman Latief.

Dalam kesempatan tersebut, Hilman meminta jemaah untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan atau prokes selama proses keberangkatan menuju tanah suci.

“Bapak dan ibu jaga disiplin protokol kesehatan serta mematuhi peraturan di Arab Saudi. Ingat slogan kita mabrur, sehat, barokah,” pesan Hilman, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Sabtu (4/6/2022).

Pada momentum yang sama, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Budi Sylvana mengatakan bahwa dalam operasional haji Indonesia tahun ini, Kemenkes akan membagikan sebanyak 3.000 gelang atau wristband khusus kepada jemaah haji dengan risti atau risiko tinggi.

Gelang berbentuk seperti jam tangan pintar (smartwatch), dipakai di pergelangan tangan dan terhubung dengan aplikasi TeleJemaah pada ponsel pintar milik jemaah haji.

Pada wristband terdapat data kondisi kesehatan jemaah haji yang didapat melalui infra merah. Data itu kemudian terhubung ke TeleJemaah dan Tele Petugas secara otomatis. Pemantauan terhadap indikator kesehatan tersebut menjadi parameter dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Untuk keberangkatan kloter pertama embarkasi Jakarta, wristband diberikan kepada 12 calon jemaah risti.

“Dari 100.051 calon haji, 3000 jemaah yang ristinya berat yang akan dipasangkan wristband. Di kloter sekarang ada 12 orang yang dipasangkan wristband,” jelas Budi.

Sementara itu, fase pemberangkatan jemaah haji Indonesia 1443 Hijriah/2022 Masehi memang sudah dimulai. Hal ini ditandai dengan pemberangkatan 2.776 jemaah yang tergabung dalam tujuh kloter dari lima embarkasi.

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas pun melepas kloter pertama Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 01) pada kemarin, (4/6/2022) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Banten.

Di hadapan 393 jemaah haji asal DKI Jakarta, Yaqut berpesan kepada jemaah untuk kembali menata niat.

“Di tata kembali niatnya ke tanah suci ini untuk beribadah, untuk melaksanakan rukun islam yang kelima. Menyempurnakan keislaman kita. Niat kita ke tanah suci ini ibadah. Tidak ada yang lain-lain,” ujar Yaqut kemarin dikutip dari rilis Kemenag, (4/6/2022).

Kedua, dia juga meminta jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan karena cuaca panas di Arab Saudi.

“Saya berharap bapak/ibu sekalian menjaga kesehatan. Sering-sering minum air putih, vitamin jangan lupa diminum,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2022 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Bayu Septianto