Menuju konten utama
Hari Pers Nasional 2023

Jelang Pemilu 2024, Jokowi Harap Media Tidak Terjebak Polarisasi

Memasuki tahun politik, Jokowi minta media tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif, dan tidak tergelincir dalam polarisasi.

Jelang Pemilu 2024, Jokowi Harap Media Tidak Terjebak Polarisasi
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam pembukaan Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 yang diikuti oleh 4.545 peserta tersebut mengambil tema “Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta media untuk tetap teguh pada idealisme, objektif, dan tidak terjebak pada polarisasi politik jelang Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Jokowi saat pidato Hari Pers Nasional 2023 di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023).

“Memasuki tahun politik media massa harus tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif, dan tidak tergelincir dalam polarisasi,” kata Jokowi.

Jokowi berharap, media mampu mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 secara jujur dan adil. Ia pun berharap media akan mengedepankan pemberitaan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini tidak lepas dari posisi media sebagai salah satu pilar demokrasi.

“Media harus mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 supaya berjalan jujur dan adil serta meneguhkan persatuan Indonesia,” kata Jokowi.

“Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang keempat dan menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi,” kata Jokowi.

Perayaan Hari Pers Nasional 2023 digelar di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Acara tahun ini tidak sebatas selebrasi, tetapi juga pemberian penghargaan dan penandatanganan MoU.

Setidaknya 7 orang menerima penghargaan anugerah jurnalistik Adinegoro dan 10 orang penerima penghargaan anugerah kebudayaan. Selain itu ada pemberian penghargaan kepeloporan bidang media kepada 6 orang dan penghargaan Press Card Number One pada 5 orang.

Sebagai catatan, salah satu dari 10 orang penerima anugerah kebudayaan adalah Wali Kota Medan, Bobby Arif Nasution dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Selain pemberian penghargaan, acara juga diikuti deklarasi pers nasional serta MoU sengketa pemberitaan media antara Dewan Pers, Bawaslu, KPU dan Komisi Penyiaran Publik.

Baca juga artikel terkait HARI PERS NASIONAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz