Menuju konten utama

Jelang Olimpiade Tokyo, Olympic Solidarity Tambah Bantuan untuk NOC

Olympic Solidarity menambah bantuan kepada NOC yang berkompetisi di Olimpiade jadi 57 juta dolar AS (sekitar Rp880 miliar).

Jelang Olimpiade Tokyo, Olympic Solidarity Tambah Bantuan untuk NOC
Ilustrasi. Seorang wanita memegang payung di atas versi robot maskot Olimpiade Tokyo 2020 "Miraitowa" di Stadion Tokyo saat penyelenggara bersiap merayakan satu tahun lagi hingga Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020, Senin, 22 Juli 2019, di Tokyo. AP / Jae C. Hong

tirto.id - Olympic Solidarity memutuskan untuk meningkatkan anggaran bantuan bagi NOC (National Olympic Committee/Komite Olimpiade Nasional) yang berpartisipasi di Olimpiade Tokyo. Langkah ini diambil menyusul penundaan Olimpiade Tokyo hingga setahun akibat pandemi Corona (COVID-19).

Olympic Solidarity merupakan salah satu organisasi yang berada di bawah Komite Olimpiade Internasional (IOC). Mereka didirikan sejak 1961 dengan tujuan membantu komite olimpiade nasional tiap negara.

Khusus tahun ini, dana bantuan yang sedianya berjumlah 46 juta dolar AS (sekitar Rp710 miliar) ditingkatkan menjadi 57 juta dolar AS (sekitar Rp880 miliar).

“Sebagai respons atas kebutuhan anggaran yang meningkat akibat penundaan Olimpiade Tokyo, Olympic Solidarity telah meningkatkan anggaran yang dialokasikan bagi NOC yang berpartisipasi di Olimpiade, dari 46 juta dolar AS, menjadi 57 juta dolar AS,” terang IOC dikutip Antara, Minggu (26/4/2020).

Penundaan Olimpiade hingga pertengahan 2021 memunculkan masalah baru di berbagai sektor, tak terkecuali soal pembengkakan biaya. Tak hanya Jepang sebagai pihak tuan rumah Olimpiade yang terkena imbas. Sejumlah komite olimpiade dari berbagai negara pun mengalami hal tersebut.

“Subsidi mencakup biaya perjalanan dan biaya akomodasi yang dikeluarkan sebelum pertandingan dan selama pertandingan. Kontribusi menyangkut biaya perjalanan untuk para atlet, ofisial tim, dan ofisial NOC, serta termasuk biaya operasional yang menjadi beban NOC,” tulis IOC dalam rilis resmi yang dimuat olympic.org.

Dana sebesar 10,3 juta dolar AS (sekitar Rp160 miliar) dialokasikan kepada NOC untuk keperluan mereka memberangkatkan kontingen menuju Olimpiade Tokyo, yang menurut rencana dijadwalkan pada pertengahan tahun 2021.

Bantuan tersebut juga digunakan untuk biaya akomodasi para kontingen selama mereka mengikuti kejuaraan. Dana bantuan diberikan kepada tiap NOC berdasar proposal masing-masing.

Di samping itu, Olympic Solidarity juga memiliki program bantuan lain yang berupa beasiswa untuk atlet partisipan Olimpiade Tokyo, dana hibah tim, serta dana bantuan bagi atlet pengungsi. Diperkirakan ada sekitar 1.600 orang atlet dari 185 negara yang bakal mendapat dana bantuan tersebut.

Pada akhir Maret lalu IOC bersama pemerintah Jepang dan pihak terkait lainnya sepakat menunda gelaran Olimpiade Tokyo yang harusnya berlangsung pada 24 Juli-9 Agustus 2020 menjadi tanggal 23 Juli-8 Agustus 2021.

"Komite Olimpiade Internasional (IOC), Komite Paralimpik Internasional (IPC), Komite Penyelenggara Tokyo 2020, Pemerintah Metropolitan Tokyo, dan Pemerintah Jepang, menyepakati tanggal baru untuk Olimpiade XXXII pada 2021. Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar dari 23 Juli hingga 8 Agustus 2021," tulis laman resmi IOC, Senin (30/3/2020).

"Keputusan diambil berdasarkan tiga pertimbangan utama: melindungi kesehatan para atlet dan semua yang terlibat dalam pencegahan virus COVID-19, melindungi kepentingan atlet dan olahraga Olimpiade, serta penyesuaian kalender olahraga internasional," imbuh IOC.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE 2020 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus