Menuju konten utama

Jelang Melantai di Bursa, GoTo Sudah Kantongi 1,3 Miliar Dolar AS

Pada penggalangan dana pra-IPO, grup GoTo meraih lebih dari 1,3 miliar dolar AS dari investor global.

Jelang Melantai di Bursa, GoTo Sudah Kantongi 1,3 Miliar Dolar AS
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

tirto.id - Grup GoTo mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO yang mencapai lebih dari 1,3 miliar dolar AS dari investor global.

“Indonesia dan Asia Tenggara adalah kedua pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia, dan dukungan yang kami peroleh menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini serta posisi kami sebagai pemimpin pasar,” kata CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam keterangan resmi, Kamis (11/11/2021).

Investor yang masuk pada pra-IPO yakni Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.

Andre menjelaskan, investor lainnya diharapkan untuk selanjutnya bergabung ke dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir di beberapa minggu mendatang.

Dana yang terkumpul akan memungkinkan GoTo untuk berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan, dan melayani pelanggan dengan lebih baik.

Ini termasuk fokus yang berkelanjutan pada menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi.

Managing Director Primavera Capital Group Michael Woo, menjelaskan GoTo memiliki ekosistem terbesar dan terlengkap untuk kehidupan digital sehari-hari di Indonesia.

"Kami melihat peluang pertumbuhan di Indonesia dan GoTo pada e-commerce, mobilitas on demand dan fintech – yaitu semua segmen di mana Primavera memiliki pengalaman investasi yang luas. Kami senang dapat bermitra dan tumbuh bersama GoTo, dan mengkontribusikan keahlian dan sumber daya kami kepada perusahaan," jelas dia.

Investor lainnya Deputy CIO di Seatown Master Fund Steven Chua, mengatakan berpartisipasi dalam Grup GoTo untuk mendorong kemajuan pertumbuhan ekonomi digital, terutama di Indonesia dan pasar lain yang berkembang pesat di ASEAN, merupakan fokus investasi utama.

"Kami telah menjadi investor di Gojek selama beberapa tahun, dan berharap dapat melanjutkan perjalanan kami dengan Grup GoTo yang semakin besar seiring perusahaan memasuki fase pertumbuhan berikutnya," jelas dia.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki PDB lebih dari 1 triliun dolar AS dan merupakan negara terpadat keempat di dunia, dengan populasi muda yang fasih teknologi sebanyak 270 juta. Ekosistem GoTo mencakup hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia, dan total nilai pasar yang dapat disasar akan tumbuh menjadi lebih dari 600 miliar dolar AS di Indonesia pada tahun 2025.

Indonesia juga memiliki hampir 140 juta orang dengan sedikit atau tanpa akses ke sistem keuangan formal, sehingga terdapat peluang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan dalam jasa pembayaran dan keuangan.

Baca juga artikel terkait GOTO atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri